Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Geledah Rumah Dusan Todic

Kompas.com - 13/03/2009, 06:36 WIB

BANJA LUKA, KOMPAS.com - Tentara Uni Eropa (UE) yang dibantu oleh NATO dan polisi Serbia Bosnia telah menggerebek rumah bekas teman penjahat perang yang buron, Ratko Mladic, Kamis (12/3), sebagai bagian dari pencarian atas kepala militer Serbia Bosnia pada waktu perang itu.
   
Mladic, buron terakhir yang tersisa dari perang Bosnia 1992-95, telah dituduh oleh pengadilan kejahatan perang PBB melakukan pemusnahan suku bangsa karena pembunuhan besar-besaran atas 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica pada 1995 dan pengepungan 43 bulan atas kota Sarajevo.
   
"Operasi itu berhasil sepenuhnya. Kami telah menyita tujuh kotak pekerjaan tulis-menulis dan media magnetik," Pat O’Callahaghan, jurubicara pasukan perdamaian UE, EUFOR, mengatakan melalui telepon. Ia mengatakan pasukan itu sekarang akan memeriksa material tersebut.
   
Penggerebekan rumah dan properti bekas rekan Mladic, Dusan Todic, itu dilakukan oleh tentara Portugal, Hongaria, Inggris dan Italia, kata O’Callaghan. Ia menambahkan bahwa keluarga Todic telah bekerja-sama.
   
Beberapa saksi mengatakan tentara telah merintangi jalanan di pusat Banja Luka, kota terbesar di Republik Serbia Bosnia, sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas.
   
EUFOR telah meningkatkan pencariannya atas informasi mengenai Mladic dalam beberapa bulan belakangan ini.
   
Penangkapannya merupakan syarat penting bagi kemajuan Serbia ke arah keanggotaan Uni Eropa dan para pejabat Serbia telah mengatakan ia akan ditangkap dan diserahkan ke pengadilan kejahatan perang PBB yang bermarkas di Den Haag tahun ini.
   
Ratko Mladic adalah satu dari dua tersangka penjahat perang utama dalam perang Bosnia, di samping Radovan Karadzic --yang telah  melarikan diri selama bertahun-tahun sejak perang itu berakhir pada 1995. Karadzic telah ditangkap belum lama ini dalam penyamarannya di Serbia dan sekarang sedang diadili di Den Haag, Belanda.
   
Upaya untuk menangkap dua buron itu berulang kali gagal karena, menurut dugaan yang beredar, keduanya dilindungi oleh para pejabat dan masyarakat Serbia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com