Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary dan Misi AS di Timur Tengah

Kompas.com - 02/03/2009, 05:51 WIB

SHARM EL-SHEIKH, MINGGU — Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton tiba di Mesir, Minggu (1/3), untuk menghadiri pertemuan donor internasional yang diharapkan Palestina akan menghasilkan dana miliaran dollar untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang.  Mantan Ibu Negara AS itu berada dalam lawatan pertamanya ke Timur Tengah selaku diplomat tinggi Amerika sejak Presiden Barack Obama resmi memulai tugasnya pada Januari.

AS dikabarkan mempertimbangkan paket bantuan 900 juta dollar untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur oleh ofensif tiga pekan Israel dalam pertempuran melawan Hamas pada Desember dan Januari. Hillary harus menjawab kekhawatiran para pemimpin Eropa yang ingin Washington menekan sekutu utamanya, Israel, agar memperbaiki distribusi bantuan bagi wilayah kantong Palestina itu.

Hillary menekankan, bantuan akan bergantung pada seberapa jauh orang Palestina memenuhi persyaratan kwartet perdamaian—AS, Uni Eropa, PBB, dan Rusia.  "Saya akan mengumumkan sebuah komitmen mengenai paket bantuan yang berarti, namun itu akan diberikan jika kami memastikan bahwa sasaran kami bisa cenderung dicapai, bukannya dirongrong," katanya kepada radio Suara Amerika.

Sekitar 75 negara ambil bagian dalam konferensi bantuan yang diadakan di kota pesisir Laut Merah Sharm el-Sheikh, Senin (2/3), enam pekan setelah pertempuran berhenti di sekitar Gaza.  Pemerintah Palestina sedang mengupayakan dana 2,8 miliar dollar bagi pembangunan kembali wilayah kantong berpenduduk 1,4 juta orang, yang sebagian besar bergantung pada bantuan dari PBB.

Namun, negara-negara donor utama menuntut agar Hamas yang menguasai Gaza tidak memainkan peranan dalam pembelanjaan dana itu, yang menurut mereka harus ditangani oleh Pemerintah Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas yang mendapat dukungan Barat. Kelompok Hamas, yang menang dalam pemilihan umum Palestina pada 2006, menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
       
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut diblokade Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com