Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalang Wayang Kulit Diajak Sosialisasi Pemilu

Kompas.com - 01/03/2009, 15:14 WIB

JAKARTA, MINGGU — Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) legislatif kurang 38 hari lagi. Komisi pemilihan umum (KPU) sebagai penyelenggara pesta demokrasi semakin giat melaksanakan sosialisasi mengenai pemilu tersebut. Setelah menggandeng pimpinan redaksi (pimred) seluruh media masa, baik cetak maupun elektronik di Ibu Kota dan seluruh pimpinan dan tokoh agama, kini giliran dalang yang bakal digandeng KPU untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua KPU Hafiz Ansyari beberapa waktu lalu. Menurutnya, kesenian wayang menjadi salah satu alternatif bagi KPU sebagai wahana untuk melakukan sosialisasi pemilu kali ini. Bahkan, kesenian wayang merupakan sarana yang cocok untuk menyampaikan pesan-pesan pemilu tersebut kepada masyarakat.

"Kami masih merumuskan untuk sosialisasi dengan pertunjukan wayang karena wayang dianggap pantas sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di pedesaan," terangnya.

Lebih lanjut, guru besar IAIN Antasari Banjarmasin ini menjelaskan, para dalang yang ditunjuk akan diberi pembekalan secara khusus mengenai tata cara pemilihan umum yang akan dilaksanakan 9 April mendatang mengingat model pemilu kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara bukan lagi mencoblos, melainkan harus memberikan tanda contreng pada kolom lambang partai atau pada nama caleg.

"Tujuan KPU hanya satu, saatnya nanti warga berbondong-bondong ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Kemudian, hasil suara tersebut jangan sampai tidak sah. Makanya, kami akan gencar melakukan sosialisasi ini," tandas Hafiz.

Selain gencar melakukan sosialisasi, menurut Hafiz, KPU juga terus memberikan panduan, baik kepada panitia pemilihan tingkat desa (PPS), maupun kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) sebagai pelaksana pemilihan umum, baik di tingkat desa maupun RT.

Panduan tersebut, menurutnya, berbentuk buku saku. Dengan harapan, itu bisa dibawa petugas ke mana-mana, khususnya saat menjalankan tugas pada saat pemilihan digelar nanti. Hal itu dilakukan dengan harapan bisa meminimalkan kesalahan yang terjadi mulai dari bawah.

"Buku-buku panduan untuk PPS maupun KPPS sudah kami cetak, dan dalam waktu dekat bisa kami distribusikan karena itu penting sebagai petunjuk bagi PPS maupun KPPS untuk menjalankan tugas pada pemilu nanti," urainya.(Persda Network/COI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com