Krisis, Vietnam Surplus untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

HANOI, KAMIS — Vietnam mencatat surplus perdagangan 290 juta dollar AS pada dua bulan pertama 2009. Impor negara itu turun terimbas krisis finansial global, demikian menurut estimasi pendahuluan yang diterbitkan, Rabu (26/2).

Kantor Statistik Umum (GSO) juga merevisi surplus perdagangan untuk Januari menjadi 390 juta dollar AS, naik dari estimasi sebelumnya 300 juta dollar AS. Untuk periode Januari-Februari, impor turun 43,1 persen menjadi 7,73 miliar dollar AS, sementara ekspor turun dengan 5,1 persen menjadi 8,02 miliar dollar AS.

"Dikarenakan dampak dari krisis ekonomi dunia pada ekonomi Vietnam, negara itu terpaksa mengurangi impornya. Itu merupakan surplus perdagangan (bulanan) pertama yang kami alami sejak 2006," kata pejabat GSO.

Dalam dua bulan pertama 2009, Vietnam membelanjakan 1,77 miliar dollar AS pada mesin-mesin impor, turun 24 persen dibanding setahun lalu sebesar 753 juta dollar AS atas produk-produk minyak, turun 60 persen serta senilai 412 juta dolar dalam baja, yang mengalami penurunan 74,2 persen.

Vietnam membelanjakan 161 juta dollar AS untuk mobil yang diimpor, turun 60,6 persen. Negara itu mencatat pendapatan 958 juta dollar AS dari ekspor minyak mentah, turun 42,4 persen. Namun, ekspor tekstil naik 0,7 persen menjadi 1,27 miliar dollar AS  dan ekspor beras diperkirakan naik dua kali lipat pada angka 399 juta dollar AS.

Defisit perdagangan Vietnam pada 2008 diperkirakan meningkat menjadi 17 miliar dollar AS dibanding 12,4 miliar dollar AS pada 2007. Terakhir negara komunis itu mencatat surplus perdagangan tahunan pada 1992.