Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Beras Maret, Sekilo 1 Dollar AS

Kompas.com - 25/02/2009, 10:00 WIB

JAKARTA, RABU — Indonesia akan segera melakukan ekspor beras pada bulan Maret 2009 ini. Dengan tujuan ekspor di sejumlah negara tetangga, seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar di sela Economic Outlook 2009 di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (25/2).  "Rencana ekspor beras super 100.000 ton, begitu turun izin dari Mendag bisa ekspor. Itu mulai Maret atau April sudah bisa," kata Mustafa.

Bulog akan membeli beras super langsung dari para petani untuk diekspor.  Mustafa mengatakan, produksi gabah tahun 2008 sekitar 63 juta ton. Jumlah tersebut setara dengan 40 juta ton beras, di mana sekitar 3-4 juta tonnya surplus beras.

Selain itu, menurut Mustafa, Indonesia juga akan mengekspor beras medium pada kuartal III-2009 ini. " Tergantung angka ramalan (ARAM) BPS. Kalau bilang tercapai, maka bisa ekspor," tuturnya.

Untuk ekspor beras Super, sudah berada di Departmen Perdagangan dan tinggal menunggu tandatangan. Ditargetkan, bulan depan sudah bisa dilakukan ekspor. Harga ekspor untuk beras super lebih dari 1 dollar AS per kilo dengan kualitas Aromatik, Cianjur, dan Organik.

Sementara untuk eksor beras medium pada akhir tahun nanti akan mempertimbangkan suasana politik.  "Kita kan dalam masa politik. Selain itu konsumsi beras masyarakat Indonesia itu 97 persen beras. Jadi lihat kondisi,"katanya.

Untuk beras medium akan diekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia dan Timor Leste. Rencananya, ekspor di kedua negara tersebut akan terlaksana akhir tahun ini sekitar 1 juta ton. Mengenai harga untuk beras medium, Mustafa mengaku belum ditentukan harganya. "Nanti koordinasi masih di bawah tim Menko Perekonomian nanti memberi izin ke Bulog. Ketika izin keluar, jadi langsung go," tuturnya.

Dengan ekspor ini, ditargetkan negara akan memperoleh pendapatan sekitar 100.000 dollar AS dengan ekspor 100.000 ton beras. Lebih lanjut Mustafa mengatakan, harga beras dalam negeri tidak terpengaruh karena tidak ada ekspor dan impor sepanjang tahun 2008.

Tahun 2007, produksi beras Indonesia mencapai 60 juta ton dan meningkat menjadi 63 juta ton pada 2008. Untuk tahun 2009, pemerintah menargetkan produksi sekitar 63 ton gabah atau setara 40 juta ton beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com