Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah dan Pemberontak Setuju Tukar Tawanan

Kompas.com - 17/02/2009, 13:30 WIB

DOHA, SENIN — Para pejabat Pemerintah Sudan dan Gerakan untuk Keadilan dan Kesetaraan (JEM), kelompok pemberontak paling aktif di wilayah Darfur yang bergolak, mengatakan di Doha, Senin (16/2), bahwa mereka telah menyepakati pertukaran tawanan.
  
"Kedua pihak pada dasarnya telah sepakat untuk saling tukar tawanan, akan membebaskan secara berturut-turut kelompok-kelompok tersebut sejak sekarang dan akan melancarkan perundingan berdasarkan kerangka kerja perjanjian mengenai perdamaian di Darfur," kata anggota delegasi JEM Tahar el-Fakih, menurut kantor berita Qatar QNA.
  
Anggota delegasi Pemerintah Sudan, Amin Hassan Omar, dikutip oleh QNA membenarkan bahwa pada prinsipnya terjadi komitmen untuk membebaskan para narapidana dan tawanan yang berkaitan dengan konflik Darfur.
  
Kedua delegasi telah bertemu di ibu kota Qatar sejak Selasa minggu lalu untuk memuluskan jalan bagi masalah inti perundingan perdamaian antara Khartoum dan kelompok pemberontak.

"Kedua pihak telah meminta adanya para penengah dan memasok usul untuk disepakati bersama, berkaitan dengan masalah para tahanan, yang diharapkan menyampaikan formula keputusan dari para perunding," kata Omar.

Perkembangan ini terjadi setelah pertemuan yang berlangsung lama antara ketua kedua delegasi, yakni Khalil Ibrahim, pemimpin JEM dan Nafie Ali Nafie, seorang pembantu Presiden Sudan Omar el-Beshir.
   
Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Negara Luar Negeri Qatar Ahmed Ben Abdallah al-Mahmud, dan penengah dari Satuan Tugas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Djibril Bassole dan Uni Afrika di Darfur.

Kebanyakan kelompok-kelompok pemberontak Darfur yang bersenjata berat, JEM memboikot kesepakatan perdamaian yang gagal yang ditandatangani oleh satu kelompok lainnya pada 2006. Pada Mei lalu, pihaknya melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ibu kota Sudan.

Para perantara telah menandaskan bahwa perundingan-perundingan Doha adalah langkah awal dan dimaksudkan untuk memuluskan jalan bagi penyelenggaraan konferensi perdamaian mengenai Darfur yang lebih luas.
  
Menurut PBB, 300.000 orang telah tewas, dan lebih dari 2,2 juta telah meninggalkan rumah mereka, sejak pemberontakan di wilayah barat terus meningkat melawan Pemerintah Khartoum pada Februari 2003.
  
Sementara itu, Sudan berpendapat bahwa jumlah korban tewas akibat pertempuran dengan pemberontak hanya berkisar 10.000 jiwa.
  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com