JAKARTA, MINGGU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyerahkan kelengkapan pemungutan suara luar negeri, seperti surat suara, tinta, segel, kepada Pokja Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Departemen Luar Negeri sesuai dengan tenggat waktu yang dijadwalkan, 15 Februari 2008. Penyerahan kelengkapan tersebut secara simbolis diserahkan oleh anggota KPU Andi Nurpati kepada Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo di Deplu, Jakarta, Minggu (15/2).
Secara keseluruhan, KPU menyerahkan 1.540.081 surat suara yang dipisah-pisahkan ke dalam 3080 kardus. Surat suara beserta kelengkapannya kemudian akan dikirimkan melalui diplomatic package ke 116 perwakilan RI di seluruh dunia, mulai dari London, Brazil, Helsinki, hingga Afrika Selatan. Daerah pemilihan luar negeri ini akan memilih calon anggota legislatif daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 2.
Andi Nurpati mengatakan, pengiriman kelengkapan pemungutan surat suara ini memang sengaja dilakukan lebih awal. "Kami mempertimbangkan faktor geografis dan pola pemungutan suara," ujarnya.
Menurutnya, pola pemungutan suara di luar negeri terbagi menjadi dua, pemilihan langsung di KBRI/ KJRI dan melalui pos. Kendati demikian, KPU berharap dapat menerima hasil pemungutan suara secara tepat waktu.
Andi mengatakan, pemilih tambahan di luar negeri terancam tidak dapat memilih karena jumlah surat suara tambahan yang dikirim ke masing-masing TPS hanya 2 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Surat suara tambahan, lanjut Andi, sebenarnya diperuntukkan jika pemilih melakukan kesalahan dan antisipasi surat suara rusak.
Dengan demikian, Andi menghimbau kepada masyarakat di luar negeri untuk terlebih dahulu menggunakan hak pilihnya sebelum melakukan aktivitas lain.
Sementara itu, Triyono mengatakan, berdasarkan pengalaman Pemilu 2004, pengiriman kelengkapan pemungutan suara merupakan faktor yang krusial sehingga pihaknya akan mengirim kelengkapan tersebut secepatnya. Dikatakan Triyono, Deplu berencana mendirikan 873 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di negara- negara yang menjadi konsentrasi warga Indonesia. Di antara yang terpadat tersebut misalnya Malaysia. Di negeri jiran ini Deplu mendirikan 263 TPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.