Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Republik Tak Dukung Obama

Kompas.com - 11/02/2009, 04:33 WIB
WASHINGTON, SENIN - Senat AS, Senin (9/2) waktu Washington, semakin mendekati pemberian persetujuan atas paket stimulus dari Presiden Barack Obama. Hasil pemungutan suara di Senat 61 berbanding 36 dan paket stimulus akan diputuskan lebih lanjut lagi. Namun, Republik tak mendukung.

Dijadwalkan, Selasa (10/2) waktu Washington, dilakukan lagi pemungutan suara terakhir, yakni pemungutan suara gabungan Senat AS dan DPR AS (House of Representatives).

DPR AS sebelumnya sudah memberi persetujuan. Namun, karena ada perbedaan pendapat antara Senat dan DPR AS soal stimulus itu, pemungutan suara secara bersama terpaksa dilakukan lagi.

Total nilai paket stimulus itu 838 miliar dollar AS. Jika pemungutan suara membuahkan hasil seperti yang diharapkan, Senat dan DPR memasuki tahap final negosiasi stimulus itu.

Kubu Republik menyatakan, beberapa pos pengeluaran dalam paket tersebut tidak akan memperbaiki kondisi perekonomian. Akan tetapi, kubu Demokrat yang menjadi mayoritas di Kongres dan Gedung Putih tetap maju terus dan berargumentasi bahwa pemangkasan pajak yang beragam serta belanja pemerintah merupakan stimulus yang sangat diperlukan.

Beberapa saat sebelum Senat melakukan pemungutan suara, Ketua Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan, ”Bantuan sudah dekat. Ini adalah rancangan undang-undang yang akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat AS. RUU ini bukanlah peluru perak,” ujarnya.

Ungkapan peluru perak bermakna suatu jalan keluar dari persoalan yang sangat efektif dan berdampak seketika itu juga.

Awal pekan ini, Obama sedang bepergian ke beberapa kota. ”Penundaan yang terus-menerus atau kelumpuhan di Washington pada saat krisis seperti ini hanya akan membawa bencana yang lebih besar lagi,” katanya di Elkhart, Indiana, yang tingkat penganggurannya sudah mencapai 15,3 persen.

Obama menghendaki RUU soal stimulus telah siap untuk ditandatangani jadi undang-undang demi penciptaan 4 juta lapangan kerja.

Diamati investor

Para pelaku pasar saham AS mencermati perkembangan tentang RUU stimulus. Paket itu bukannya tidak memiliki risiko, baik secara ekonomi maupun secara politis. Jumlah dana stimulus 838 miliar dollar AS setara dengan 6 persen produk domestik bruto (PDB) AS dan seperempat anggaran Pemerintah AS.

Pemilihan Kongres akan dilakukan dua tahun lagi. Tanpa kemajuan berarti pada bidang ekonomi, kekuasaan Demokrat di Gedung Putih dan Kongres dapat berkurang karena para pemilih kecewa. Akibatnya, pemilih tidak lagi menjatuhkan pilihan kepada Demokrat. Kubu Republik menginginkan hal ini terjadi.

Kubu Republik berpendapat cara terbaik untuk menggerakkan kembali perekonomian adalah dengan pemotongan pajak, bukan dari belanja pemerintah. Hasil survei Gallup menunjukkan 67 persen rakyat menyetujui cara Obama menggerakkan perekonomian. (AP/AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com