Hadang Resesi, Bank Sentral Jepang Siap Lakukan Aksi Luar Biasa

GIFU, KAMIS — Anggota Bank of Japan, Atsushi Mizuno, mengatakan bahwa bank sentral Negeri Matahari Terbit itu harus mengambil langkah yang tidak biasa untuk menghadang resesi yang semakin membuat negeri itu terperosok.

"Sangatlah penting untuk melakukan aksi dengan cepat dan mengambil kebijakan yang kemungkinan sangatlah berbeda dari biasanya," kata Mizuno dalam pidatonya hari ini di Gifu, Jepang tengah.

Ia juga menegaskan, perekonomian Jepang bakal lebih memburuk dalam tahun fiskal yang akan datang. Dengan suku bunga yang mendekati nol, bank sentral telah lebih memfokuskan diri untuk membeli aset dari lembaga-lembaga finansial untuk mendukung mereka membangun keran pendanaan bagi perusahaan yang kesulitan likuditas.

"Mizuno telah mengirim pesan bahwa BOJ telah siap untuk melakukan aksi yang lainnya," tukas Masamichi Adachi, Senior Economist untuk JPMorgan Chase & Co di Tokyo.

Resesi Jepang memang kian parah pada kuartal keempat tahun lalu seiring dengan permintaan dari luar negeri yang menyusut sangat besar.

Produksi industrial dan ekspor juga anjlok pada bulan Desember, sementara tingkat pengangguran kian melonjak ke level yang paling tinggi dalam 41 tahun terakhir ini.

Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa dan pasukannya telah sepakat untuk membeli saham-saham milik perbankan senilai 1 triliun yen atau setara dengan 11,2 miliar dollar AS.

Pada Desember BoJ telah memotong suku bunga acuannya hingga 0,1 persen. Bank sentral juga memprediksikan adanya penyusutan perekonomian yang sangat tajam kali ini dan juga menghitung GDP akan terjungkal 2 persen per 1 April. (Kontan)