Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok Kembali Dilanda Demonstrasi

Kompas.com - 01/02/2009, 11:40 WIB

BANGKOK, MINGGU — Sekitar 30.000 pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra berkumpul di Bangkok untuk berdemonstrasi menentang pemerintah baru Thailand yang mereka tuduh mengambil kekuasaan secara tidak sah bulan lalu.

Lebih dari 5.000 polisi dikerahkan ke sebuah taman kota di mana demonstran berkumpul yang rencananya akan bergerak menuju kantor pemerintahan, mengadopsi taktik lawannya dulu yang menduduki gedung-gedung pemerintahan selama tiga bulan, tahun lalu.

Pemimpin demonstran Jakrapob Penkair berpidato di hadapan pendukungnya pukul 19.00, Sabtu (31/1), mengutuk pemerintah dan menuduh tentara melakukan kudeta diam-diam dengan menaikkan rezim sekarang ke kekuasaannya.

"Kami berpengalaman dalam banyak pertarungan, kudeta, tetapi tidak ada pertarungan yang sepenting sekarang karena kita harus berperang untuk mengembalikan bangsa kita," kata Jakrapob.

"Bagaimana bisa partai yang kalah tiga kali dalam pemilu menjadi penguasa? Tentara memang membantah keterlibatannya dalam pembentukan pemerintah sekarang tetapi tidak seorang pun yang mempercayai lagi mereka," katanya sengit.

Para demonstran yang dikenal dengan "Orang-orang Berbaju Merah" karena pakaian mereka mengenakan pakaian serba merah yang berlawanan dengan pakaian Aliansi Rakyat untuk Demokrasi anti Thaksin yang berpakaian serba kuning, menyampaikan tuntutan-tuntutan mereka tatkala sampai di Gedung Pemerintah pukul 21.00.

Mereka menuntut orang-orang yang terlibat dalam pendudukan bandara Bangkok November lalu dipecat dari pekerjaannya dan kemudian diadili, sedangkan parlemen mesti dibekukan.

PM Abhisit Vejjajiva menuai kemarahan massa Desember lalu setelah menunjuk simpatisan PAD, Kasit Piromya, menjadi menteri luar negeri dan dua anggota PAD lainnya dipromosikan menduduki posisi-posisi kunci di pemerintahan.

Polisi mengungkapkan mereka tidak akan membubarkan demonstrasi itu sepanjang berlangsung damai.

"Ada sekitar 30.000 demonstran berkumpul di Sanam Luang sekarang, tapi sejauh ini tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Jenderal polisi Anan Srihiran kepada AFP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com