Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Australia, Indonesia adalah Penentu

Kompas.com - 31/01/2009, 19:35 WIB

BRISBANE, JUMAT - Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Canberra, Samsu Rizal, mengatakan, kehadiran diplomat veteran Australia, Richard Woolcott, pada acara perpisahan Duta Besar TM Hamzah Thayeb, Jumat (30/1) malam, mengesankan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menentukan di kawasan Asia Pasifik.
        
"Kita sambut positif kedatangan Pak Richard Woolcott. Kedatangannya mengesankan bahwa dia melihat Indonesia negara yang menentukan di kawasan," kata Samsu Rizal kepada Antara yang menghubunginya dari Brisbane, Sabtu (31/1).
        
Diplomat veteran yang pernah menjadi duta besar Australia untuk Indonesia, Filipina, dan PBB itu sejak 2008 ditugaskan Perdana Menteri Kevin Rudd sebagai utusan khususnya untuk melobi para pemimpin negara-negara Asia Pasifik berkaitan dengan ide PM Rudd membentuk Uni Asia Pasifik pada 2020.
         
Samsu Rizal mengatakan, kehadiran Richard Woolcott di acara perpisahan Dubes Thayeb membawa kesan positif baik bagi hubungan bilateral Indonesia-Australia maupun kesan positif tentang posisi Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
         
Sementara itu, dalam pidato sambutannya selaku Kuasa Usaha Ad-Interim di acara yang berlangsung di Balai Kartini KBRI Canberra itu, Samsu Rizal menyampaikan harapan dan doanya bagi keberhasilan Dubes Thayeb dalam melaksanakan tugas barunya sebagai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Deplu RI di Jakarta. "Kita mengharapkan Beliau sukses dalam melaksanakan tugasnya sebagai Dirjen Asia Pasifik dan Afrika   karena secara geografis wilayah Asia Pasifik dan Afrika itu sudah setengah bumi dengan kompleksitas masalah dan karakter budaya politik yang beragam," katanya                                                               
         
Sebelumnya, Sekretaris III Fungsi Penerangan KBRI Canberra, Basriana Basrul, mengatakan, acara perpisahan Dubes Thayeb yang diselenggarakan keluarga besar KBRI Canberra itu dihadiri ratusan warga masyarakat Indonesia, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa yang berhimpun dalam PPIA.
         
Selain mereka, juga hadir presiden Asosiasi Keluarga Australia-Indonesia (AIFA), presiden Dewan Bisnis Australia-Indonesia (AIBC), dan wakil Badan Pembangunan Internasional Australia (AusAID), katanya.
        
Selanjutnya, Konsul RI Darwin Harbangan Napitupulu, Konsul Jenderal RI di Sydney Sudaryomo Hartosudarmo, Konsul Jenderal RI di Melbourne, Budiarman Bahar dan Pejabat Konsul RI di Perth Andi A Bastari juga turut hadir dalam acara yang diisi dengan tayangan foto kilas balik perjalanan tugas Dubes Thayeb serta tayangan audio-visual kesan dan pesan dari sejumlah mitra kerja dan Indonesianis ternama Australia.
        
Dubes Thayeb dan keluarga direncanakan bertolak ke Tanah Air hari Senin (1/2) dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia pukul 11.00 waktu Sydney.
        
Diplomat senior kelahiran 31 Mei 1952 yang pernah bertugas di Sekretariat Nasional Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Misi Tetap RI di Jenewa dan New York itu akan menempati pos barunya sebagai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Deplu RI di Jakarta.
        
Sementara itu, pos Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu yang ditinggalkannya akan diisi oleh Primo Alui Joelianto, diplomat karir yang pernah menjabat sebagai Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (2006-2008) dan Dubes RI di Wellington, Selandia Baru.
        
Primo sudah diambil sumpahnya bersama 14 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat pagi (30/1).
       
Selama masa tugas TM Hamzah Thayeb di Canberra, fondasi hubungan bilateral Australia dan Indonesia semakin menguat, ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Lombok pada 13 November 2006.
       
Perjanjian yang sudah resmi berlaku sejak Februari 2008 itu merupakan landasan kuat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan, penegakan hukum, kontra terorisme, intelijen, keamanan maritim, keselamatan pembangunan dan keamanan pencegahan senjata pemusnah massal.
        
Selanjutnya di bidang kerja sama darurat, kerja sama dalam organisasi dunia tentang isu-isu keamanan dan kerja sama antarmasyarakat.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com