Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 60.000 Warga Zimbabwe Terjangkiti Kolera

Kompas.com - 31/01/2009, 10:53 WIB

ZIMBABWE, SABTU — Lebih dari 60.000 warga Zimbabwe saat ini terinfeksi kolera. Demikian diungkapkan badan kesehatan dunia, WHO.

Keadaan ini digambarkan oleh WHO sebagai "skenario paling buruk" dalam epidemik yang muncul bulan Agustus tahun lalu.

Kolera sekarang diklaim telah menjangkiti lebih dari 3.000 warga di Zimbabwe. Epidemik penyakit ini dipicu oleh sanitasi dan sistem kesehatan yang buruk sekali di negeri itu.

Banyak rumah sakit tutup dan banyak warga kota menderita akibat minimnya persediaan air, sampah berceceran tak terkendali, dan rusaknya saluran air dan selokan.

Para pekerja sosial khawatir, musim hujan ini bakal memperburuk situasi, menimbulkan lebih banyak lagi kasus infeksi karena sumber air sudah tercemari.

Para ahli kesehatan memperkirakan, tahun lalu 60.000 kasus kolera di Zimbabwe merupakan kasus yang terburuk. Namun, dalam laporan yang dirilis WHO di Geneva, 60.401 telah terjangkiti penyakit ini. Sekitar 3.161 meniggal.

PBB menyatakan bahwa wabah ini "tidak menampakkan tanda-tanda bakal berkurang" dan segera butuh tindakan. Bantuan dari komunitas internasional dibutuhkan untuk mengatasi hal ini.

"Kami sedang berupaya keras bersama dengan layanan kesehatan setempat agar wabah ini tidak makin menyengsarakan rakyat," ujar Eric Laroche dari WHO.

Epidemik ini memperburuk situasi saat situasi ekonomi dan politik di Zimbabwe sedang tiarap. Banyak staf medis yang menolak bekerja sampai gaji mereka diberikan. Inflasi yang tinggi sekali menyebabkan dollar Zimbabwe menjadi tak berarti.

Yayasan kasih Medecins Sans Frontieres mengatakan minggu lalu bahwa penyakit kolera telah menyebar ke wilayah-wilayah di Zimbabwe lebih luas. Presiden Robert Mugabe sendiri saat ini menghadapi kritik atas situasi ekonomi dan kemanusiaan yang mengerikan yang terjadi di negaranya.

Namun, aliansi Mugabe sendiri menuduh negara-negara barat mencoba menggunakan mewabahnya kolera ini sebagai alat untuk menumbangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com