Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Monumen untuk Mengenang Pelempar Sepatu Bush

Kompas.com - 31/01/2009, 10:28 WIB

BAGHDAD, SABTU — Sebuah patung sepatu yang didirikan di Irak untuk mengenang wartawan yang melemparkan sepatunya ke mantan Presiden AS George W Bush dibongkar.

Seperti dilaporkan BBC, Sabtu (31/1), sepatu dari kaca fiber berwarna perunggu itu dibongkar dari tempatnya di kota Tikrit atas perintah pemerintah setempat. Patung itu awalnya berdiri di halaman sebuah panti asuhan.

Monumen itu disingkirkan, hanya sehari setelah dipajang di kota kelahiran almarhum Saddam Hussein tersebut.

Pimpinan panti asuhan, Shahah Daham, mengatakan, ia diperintahkan segera menbongkar monumen itu oleh Pusat Koordinasi Bersama Provinsi Salaheddin. "Saya langsung membongkar sepatu itu dan menghancurkannya, dan saya tidak bertanya mengapa," kata Daham kepada kantor berita Jerman, DPA.

Deputi Gubernur Salaheddin, Abdullah Jabara, kepada DPA mengatakan: "Anak-anak seharusnya dijauhkan dari berbagai isu politik. Ini adalah panti asuhan, monumen ini bisa menanamkan sesuatu di hati anak-anak."

Kepada CNN, Jabara juga mengatakan: "Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan fasilitas dan bangunan pemerintah untuk tujuan politik."

Sumber kebanggaan

Ketika patung itu diperkenalkan, seniman Laith al-Amari menegaskan itu bukan karya politik. Tetapi, sebuah sumber kebanggaan bagi semua rakyat Irak.

Bush dipermalukan ketika wartawan televisi bernama Muntadar al-Zaidi melemparinya dengan sepatu pada Desember 2008. Saat itu Bush mengadakan kunjungan terakhir sebagai presiden ke Irak. Zaidi kemudian ditangkap dan kini menunggu sidang.

Saat melepas sepatunya, Zaidi (30) berteriak: "Ini dari para janda, yatim piatu, dan orang yang terbunuh di Irak." Dia juga meneriaki Bush: "Ini adalah ciuman terakhir, kamu anjing."

Tindakan berani Zaidi itu memantik dukungan di seluruh Timur Tengah. Mereka mengelu-elukan Zaidi bak pahlawan.

Zaidi kini didakwa menyerang seorang kepala negara asing dan terancam hukuman 15 tahun jika terbukti bersalah. Keluarga Zaidi menegaskan, Zaidi tidak melakukan tindakan salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com