Pemerintahan Presiden Robert Mugabe mengatakan, perundingan telah selesai dan sebuah kabinet baru kini bisa dibentuk. Mugabe sebelumnya pernah menegaskan akan membentuk sebuah pemerintahan tanpa oposisi jika diperlukan.
Perundingan maraton dari para pemimpin anggota Masyarakat Pembangunan Afrika bagian Selatan (SADC) di Pretoria, Afrika Selatan, bertujuan mengakhiri kebuntuan mengenai alokasi jabatan-jabatan kunci dalam kabinet. Kebuntuan ini telah menghalangi implementasi kesepakatan berbagi kekuasaan yang dicapai bulan September.
Membacakan pernyataan akhir setelah perundingan 14 jam, Sekretaris Eksekutif SADC Tomaz Salomao mengatakan, pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai dari Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) harus dilantik sebagai perdana menteri selambatnya pada 11 Februari. Menteri-menteri kabinet dilantik dua hari kemudian.
Presiden Afrika Selatan Kgalema Motlanthe, ketua SADC saat ini, menegaskan, semua pihak sepakat kontrol atas Kementerian Dalam Negeri yang dipertikaikan itu harus dibagi antara partai Mugabe, ZANU-PF dan MDC untuk enam bulan.
”Semua pihak menyatakan keyakinan pada proses tersebut dan bertekad mengimplementasikan kesepakatan itu,” kata Motlanthe.
Akan tetapi, Nqobizitha Mlilo, seorang jubir MDC, mengatakan kepada AP bahwa ”MDC tidak sepakat untuk menuju pemerintah persatuan nasional”.
Dia mengatakan, para pemimpin partainya akan bertemu hari Jumat untuk memutuskan langkah berikut mereka.
MDC, yang mengeluarkan pernyataan setelah komunike SADC dibacakan, menegaskan kekecewaannya atas hasil pertemuan itu.
Pemerintahan Mugabe mengatakan perundingan telah selesai dan Mugabe kini dapat membentuk sebuah kabinet baru.
”Kalau mereka (MDC) berpikir bisa menyandera Zimbabwe, itu sangat disayangkan,” kata Deputi Menteri Informasi Bright Matonga kepada BBC. (AP/AFP/Reuters/DI)