Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Berharap AS Berubah

Kompas.com - 22/01/2009, 06:53 WIB

 

JAKARTA, RABU — Masyarakat dunia menyambut pidato Presiden AS Barack Hussein Obama dengan harapan agar Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya benar-benar berubah dalam banyak hal, terutama dalam berhubungan dengan masyarakat internasional.

Harapan itu disampaikan bukan saja oleh pemerintahan di negara-negara yang selama ini cenderung ”bersitegang” dengan AS, tetapi juga disampaikan para sekutu AS sendiri.

Jepang merupakan sekutu dekat AS, tetapi belum lama ini mereka kecewa atas sikap AS yang mengeluarkan Korea Utara (Korut) dari daftar hitam AS tentang negara-negara yang mensponsori terorisme. Jepang berharap AS bisa bekerja sama erat kembali dengan Korsel dan Jepang dalam perundingan enam pihak untuk melucuti program nuklir Korut.

Perdana Menteri (PM) Jepang Taro Aso, Rabu (21/1), menyatakan, dia siap bekerja saling bahu-membahu dengan Presiden AS Barack Obama untuk mengatasi krisis yang menghantam ekonomi global. ”Saya kira dia memahami krisis ekonomi dunia, sama dengan pemahaman saya,” ungkapnya.

Kanselir Jerman Angela Merkel yang juga mempunyai hubungan dekat dengan Presiden AS sebelumnya, George W Bush, mengharapkan pada era baru ini AS bisa sepakat bahwa tidak ada satu negara pun yang bisa menyelesaikan berbagai masalah di dunia ini sendirian.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Rabu, juga berharap AS—di bawah pemerintahan yang baru—melakukan diplomasi sangat aktif, khususnya di Timur Tengah.

Steinmeier mengatakan, dari pidato Barack Obama terlihat bahwa kebijakan luar negeri baru AS bisa dirangkum sebagai kebijakan ”lebih banyak mitra dan lebih sedikit musuh”.

”Obama dan Menteri Luar Negeri baru (Hillary Clinton) telah meletakkan penekanan pada kerja sama, bukan pada konfrontasi atau pemisahan,” papar Steinmeier. Hillary Clinton sudah berjanji akan cermat soal diplomasi.

Reaksi dunia Muslim

Di Jakarta, Ketua Nahdlatul Ulama Maskuri Abdilah mengatakan, sangat baik apabila Obama ingin mencari jalan baru untuk berjalan bersama negara-negara Muslim di dunia. ”Akan tetapi, pertama-tama, dia harus mengubah kebijakan AS atas Israel dan konflik Palestina,” kata Maskuri. Dia menambahkan bahwa konflik Israel-Palestina adalah akar masalah bagi banyak konflik lain antara Muslim dan Barat.

Dari Pakistan, guru besar Hubungan Internasional Universitas Quaid-e-Azam, Ishtiaq Ahmed, mengatakan, Obama harus menerima realitas di kawasan. ”Tentara tidak menyelesaikan masalah di Irak dan tentara juga tidak akan berhasil di Afganistan. Obama harus menarik kembali kebijakan-kebijakan neokonservatif Bush yang menciptakan banyak keretakan antara AS dan dunia Muslim,” paparnya.

Adapun Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki, seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, mendesak Obama mengubah kebijakan-kebijakan AS di Timur Tengah. Obama perlu mempekerjakan penasihat-penasihat baru, yang akan mengatakan ”kebenaran” tentang Timur Tengah. (AP/AFP/Reuters/OKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com