Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Saddam Balik ke Basra

Kompas.com - 22/01/2009, 04:15 WIB

Kapal pesiar supermewah milik mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein, akhirnya harus kembali lagi ke Irak. Kapal dengan fasilitas kolam renang, masjid, peluncur rudal, dengan semua keran airnya berlapis emas ini tadinya hendak dijual seharga 23,5 juta euro atau sekitar Rp 334 miliar.

Ocean Breeze, kapal pesiar sepanjang 82 meter yang juga dilengkapi sebuah kapal selam mini dan landasan helikopter ini hendak dijual karena Pemerintah Irak tak sanggup membayar biaya perawatannya. Maklum, kapal pesiar mewah ini memerlukan berbagai perawatan khusus untuk fasilitasnya yang serba khusus itu.

Kapal buatan galangan kapal Denmark, Helsingor Vaerft, tahun 1981 ini memang dipesan khusus oleh Saddam Hussein. Namun, saat pecah perang Irak-Irak pada tahun 1980-an, kapal mewah ini dipindahkan dari kota pelabuhan Basra, Irak selatan, ke Arab Saudi. Maklum, Saddam takut kapal mewah ini dihantam bom Iran. Kondisi ini membuat Saddam tidak pernah merasakan kenikmatan kapal pesiar mewah dengan fasilitas kapal selam untuk melihat keindahan dasar laut ini.

Pemerintah di Baghdad beberapa hari ini memerintahkan Kementerian Transportasi agar segera membawa kembali kapal pesiar tadi ke Basra. Rupanya, karena tak ada pembelinya sejak ditambatkan di Nice, Perancis, sejak musim panas tahun 2007, Pemerintah Irak juga mulai merasakan beban dari biaya tambat yang tidak sedikit.

Sebuah perusahaan penjual kapal asal Inggris tadinya mencoba menawarkan kapal pesiar tadi. Harga jual 23,5 juta euro masih termasuk wajar, tetapi krisis ekonomi dan keuangan yang melanda dunia membuat Pemerintah Irak realistis, kapal pesiar ini tak bakal laku dalam waktu dekat.

Kapal pesiar ini kemudian ditarik ke Pelabuhan Piraeus, Yunani. Selama di Yunani, Pemerintah Irak juga harus membayar biaya perawatan atas kapal pesiar itu. Namun, karena biaya perawatan yang diakui tidak sedikit, akhirnya diputuskan kapal ini kembali ke Basra, Irak.

Rentan konflik

Sebenarnya alasan lain menarik kembali kapal Ocean Breeze ini juga tak lepas dari kemungkinan kapal ini diklaim pihak lain. Sewaktu di Nice, Perancis, pengadilan setempat sempat memblok penjualan kapal pesiar ini karena adanya klaim kepemilikannya dari pihak lain.

Sudely Limited, perusahaan yang sebagian sahamnya masih milik Raja Abdullah dari Jordania dan berbasis di Cayman Island juga pernah menggugat kepemilikan atas istana terapung itu. Namun, belakangan, klaim ini ditarik sehingga memungkinkan Pemerintah Irak menariknya pulang ke Basra.

Kini kapal yang semula dikenal dengan Basra Breeze itu segera kembali sandar di Basra. Di sini, tidak ada klaim hukum dan bebas dari biaya tambat. Namun, kapal simbol kemewahan ini bakal menjadi sasaran serangan kelompok radikal yang antikemapaman. (AFP/ppg)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com