Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Akan Tuntut Rusia dan Ukraina

Kompas.com - 15/01/2009, 06:58 WIB

MOSKWA, RABU — Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso akan mengusulkan para perusahaan gas di Uni Eropa menuntut perusahaan gas Rusia (Gazprom) dan Ukraina (Naftogaz).

”Jika kesepakatan tidak dihormati, berarti Rusia dan Ukraina tidak lagi menjadi mitra andalan Uni Eropa dalam hal pasokan energi,” ujar Barroso di parlemen Eropa, Strasbourg, Perancis, Rabu (14/1).

Setelah sepakat mengenai peran tim pemantau internasional untuk mengawasi aliran gas lewat pipa dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina, Rusia mengalirkan gas. Namun, Ukraina tidak mau membuka keran. Ukraina menuduh Rusia mengalirkan gas tidak melalui jaringan pipa ekspor. Ukraina harus menutup aliran gas untuk konsumen domestik jika hendak mengalirkan gas Rusia.

Presiden Ukraina Viktor Yushchenko terbang ke Polandia, Rabu, untuk membicarakan krisis gas. Presiden Yushchenko menuduh Rusia berusaha mengambil kontrol pipa gas Ukraina sepanjang 37.000 kilometer.

Pemimpin Naftogas Oleh Dubina mengatakan, Naftogas tidak akan menghentikan pasokan gas untuk konsumen domestik. Ukraina menuduh Rusia memaksa mereka menghentikan kiriman gas untuk keperluan domestik.

Para pemimpin negara yang kekurangan gas karena perselisihan Rusia dan Ukraina berangkat ke Moskwa dan Kiev untuk mendesak kedua negara menyelesaikan masalah tersebut.

Urusan Ukraina

”Kami mendengar dari rekan kami di Ukraina bahwa mereka mengalami masalah dalam pengiriman gas, tetapi itu bukan masalah kami. Itu adalah masalah negara transit dan mereka harus menyelesaikan masalahnya. Menurut saya, para pemimpin Uni Eropa harus terus menekan negara transit untuk kepentingan Eropa,” ujar Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin.

Perdana Menteri Slowakia Robert Fico mengatakan, Ukraina telah kehilangan kepercayaan dari mitranya di Eropa karena tindakan itu. ”Hal yang paling menyebalkan adalah jutaan orang Eropa menjadi sandera,” ujar Perdana Menteri Bulgaria Sergei Stanishev.

Serbia melaporkan bahwa pembangkit tenaga listrik di negaranya mulai kelebihan beban karena semakin banyak warga mengalihkan sumber energi. Sementara itu, Hongaria memperingatkan adanya asap untuk pertama kali di Budapest. (AP/AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com