Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Dihentikan

Kompas.com - 10/01/2009, 00:47 WIB

Mustafa Abd Rahman

Kairo, Kompas - Komite Palang Merah Internasional atau ICRC menghentikan sementara operasi penyaluran bantuan ke Jalur Gaza. Satu unit kendaraan milik ICRC diserang, kemungkinan oleh tentara Israel, saat hendak membawa bantuan obat-obatan ke selatan Jalur Gaza.

Juru bicara ICRC, Anne Sophie Bonefeld, Jumat (9/1) di Jerusalem, mengatakan, pemberian bantuan akan dibatasi, sementara ICRC mengevaluasi pengaturan pengamanan. ”Kami mengalami insiden saat sebuah truk yang berjalan di depan konvoi 13 ambulans untuk mengantarkan bantuan obat-obatan ke selatan Gaza ditembak,” kata Bonefeld.

Satu orang menderita luka ringan akibat serangan di penyeberangan Netzarim, Kamis. Ketika ditanya siapa penyerang kendaraan ICRC, Bonefeld mengatakan, ”Kami sangat yakin itu tentara Israel.”

Sebelumnya, Badan Bantuan Sosial dan Pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) juga menghentikan pengiriman makanan ke Jalur Gaza. Dua pekerja UNRWA tewas saat sebuah truk PBB dihantam roket, Kamis, selama masa tenang untuk kemanusiaan yang berlangsung tiga jam setiap harinya.

Truk itu tengah menuju penyeberangan di Erez untuk mengambil suplai makanan saat dihantam roket. ”Kami telah berkoordinasi dengan pasukan Israel, tetapi tetap saja staf kami diserang dan terbunuh,” kata Chris Gunness dari UNRWA.

ICRC menuding Israel menghalangi petugas penyelamat menuju ke wilayah-wilayah yang rusak akibat pertempuran. Ambulans tidak bisa masuk ke Zeitoun selama empat hari karena Israel memblokade akses dengan bermacam barikade.

Ditarik keledai

ICRC menyebutkan, para korban luka harus diangkut dengan kereta yang ditarik keledai karena Israel membangun barikade yang tidak memungkinkan ambulans lewat. Katarina Ritz, Ketua Misi ICRC Jerusalem, mengatakan, di bawah hukum internasional, perlakuan minimum yang harus diberikan kepada korban luka, meskipun ada persoalan keamanan, adalah merawat mereka, memberi makan dan minum, serta menjaga mereka di tempat yang aman.

Juru bicara PBB, Michele Montas, mengatakan bahwa ketidakmampuan PBB untuk memberikan bantuan dalam krisis kemanusiaan yang memburuk di Palestina ”benar-benar tidak dapat diterima”.

Simon Horner dari Departemen Bantuan Uni Eropa mengatakan, 60 persen dari 1,5 juta warga Jalur Gaza tidak mendapat listrik. Mereka juga tidak memiliki akses air bersih.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 21 pekerja medis Palestina tewas dan 30 lainnya cedera sejak Israel menyerang Jalur Gaza pada 27 Desember 2008.(ap/afp/bbc/fro)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com