Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Memprotes Pengeboran Gas China

Kompas.com - 06/01/2009, 05:29 WIB

TOKYO, SENIN - Menlu Jepang hari Senin (5/1) mengatakan telah memprotes aktivitas pengeboran gas oleh China di Laut China Timur yang diperselisihkan. Tokyo menyesalkan aktivitas itu dan mendesak Beijing untuk segera kembali ke meja perundingan.

Menlu Jepang Hirofumi Nakasone mengatakan, China telah melakukan pengboran gas sehingga melanggar sebuah kesepakatan Juni 2008 dengan Jepang. Tokyo telah memprotes begitu menyadari aksi China tadi. Dia tidak menyebutkan kapan aktivitas itu terjadi.

Dalam sebuah kesepakatan Juni 2008 yang disebut sebagai sebuah terobosan setelah bertahun-tahun saling tuduh, China dan Jepang bersepakat untuk bersama mengembangkan ladang gas dan berbagi keuntungan lainnya di kawasan yang diperselisihkan di Laut China Timur.

”Berdasarkan kesepakatan bulan Juni, kita akan melanjutkan negosiasi mengenai daerah-daerah di mana tidak ada konsensus politik. Jadi, sangat disesalkan dan kami memprotes kepada Pemerintah China,” kata Nakasone kepada wartawan.

”Saya percaya mengadakan perundingan segera adalah hal paling penting saat ini,” katanya.

Kemlu China dalam sebuah pernyataan di situs internetnya pada akhir pekan mengatakan bahwa mengembangkan ladang itu adalah sebuah ”hak inheren China”.

Jepang berpendapat ladang gas Tianwaitian itu seharusnya tidak disentuh sampai perundingan menetapkan statusnya.

”Area itu seharusnya dirundingkan. Pemerintah Jepang mengungkapkan penyesalannya bahwa China secara sepihak mengembangkan ladang itu,” kata Sekretaris Kabinet Takeo Kawamura. ”Jepang tidak bisa menerima perkembangan sepihak China,” kata Kawamura, jubir pemerintah.

Berdasarkan kesepakatan Juni 2008 itu, Jepang sepakat untuk menanamkan modal di salah satu ladang gas di area itu dan bersama mengembangkan sebuah ladang lain.

Perjanjian Juni itu menetapkan bahwa kedua negara akan melanjutkan perundingan mengenai ladang-ladang gas lain. Ladang gas Tianwaitian tidak secara khusus disebutkan dalam perjanjian Juni itu, tetapi Jepang beranggapan itu bagian dari perundingan lebih lanjut.

Adapun cadangan minyak di ladang-ladang di kawasan yang diperselisihkan itu hanya sekitar 92 juta barrel minyak. Namun, kedua negara itu memperebutkannya karena mungkin ada cadangan tersembunyi yang lebih besar. (Reuters/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com