Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Jadi Tim Pemantau di Gaza

Kompas.com - 05/01/2009, 21:14 WIB

JAKARTA, SENIN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintah Indonesia siap mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk menjadi bagian dari tim pemantau di Jalur Gaza jika gencatan senjata tercapai.

"Apabila PBB dan masyarakat internasional setuju mengenai adanya monitoring team maka Indonesia bersedia mengirimkan putra-putri terbaiknya menjadi bagian dari tim tersebut," kata Presiden Yudhoyono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/1) malam, seusai menerima Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdevi.

Namun, lanjut Presiden, hal itu akan dilakukan dengan syarat gencatan senjata terwujud di Jalur Gaza karena pemerintah Indonesia juga harus mempertimbangkan keamanan. "Karena keselamatan putra-putri Indonesia juga penting," katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan tenaga media terbaiknya untuk dikirim ke daerah-daerah tempat pengungsian warga Jalur Gaza yang menjadi korban agresi Israel.

Pemerintah Indonesia juga terus melakukan komunikasi dengan seluruh pihak di Palestina untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia dapat tiba tepat waktu di Jalur Gaza mengingat saat ini pintu keluar ataupun masuk ke wilayah itu sangat dinamis. "Ada kalanya lebih baik melalui Yordania namun ada kalanya juga lebih baik melalui Mesir," ujarnya.

Presiden Yudhoyono mengatakan selain mengirimkan bantuan kemanusiaan (berupa uang tunai senilai 1 juta dolar AS, makanan dan obat-obatan) serta mempersiapkan tim media, Indonesia juga terus melakukan berbagai upaya diplomasi untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya atas Palestina. "Tujuannya adalah untuk mendesak DK PBB guna mengeluarkan resolusi agar dapat betul-betul dilakukan gencatan senjata di Palestina dan Israel menghentikan serangan," katanya.

Indonesia, lanjut Presiden, juga mempertimbangkan diselenggarakannya suatu sidang darurat Majelis Umum PBB. Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah Indonesia melakukan segala upaya untuk membantu rakyat Palestina dengan cara-cara yang tepat dan yang terbaik yang bisa dilakukan sebagai bagian dari solusi.

Sebelumnya Presiden Yudhoyono menerima Dubes Palestina Fariz Mehdevi untuk mendengarkan mengenai kondisi terakhir di Jalur Gaza dan mencari tahu kebutuhan utama warga Palestina saat ini.

Seusai pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang satu jam itu Dubes Palestina saat ditanya mengenai kegiatan sejumlah organisasi di Indonesia yang berniat mengumpulkan massa ke Palestina mengatakan bahwa hal itu meningkatkan moral warga Palestina bahwa masih banyak orang yang berpihak pada mereka.

Ia mengatakan bahwa sekalipun ia mengapresiasi keinginan itu namun pintu perbatasan menuju ke Jalur Gaza saat ini sangat tidak aman. Mehdevi juga mengatakan bahwa kedua belah pihak perlu kembali melakukan perundingan untuk mencari solusi dari konflik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com