Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuba Rayakan 50 Tahun Revolusi

Kompas.com - 02/01/2009, 08:57 WIB

Kuba menandai ulang tahun ke-50 revolusinya pada Kamis (1/1) yang dihadapkan dengan masa depan tak menentu. Ikon pemimpin negara itu, Fidel Castro, sedang sakit dan mundur dari kekuasaan, sementara ekonomi mereka terpuruk.

Presiden Raul Castro pada Kamis pagi memberikan penghormatan di makam pahlawan nasional Jose Marti di Santiago de Cuba. Ini adalah kota tempat saudaranya Fidel memproklamasikan kemenangan atas diktator dukungan Amerika Serikat Fulgencio Batista pada tahun 1959, setelah 25 bulan peperangan di Pegunungan Sierra Maestra.

Raul (77) yang secara resmi berkuasa Februari lalu setelah Fidel (82) mundur—dijadwalkan menyampaikan pidato di sana pada pukul 18.00 waktu setempat.

Fidel yang tak muncul di depan umum sejak menjalani operasi besar hampir dua setengah tahun lalu mengirim ucapan singkat yang ditandatanganinya kepada rakyat Kuba di Granma, surat kabar Partai Komunis.

Namun, fotonya menghiasi bendera-bendara dan billboard raksasa di tengah-tengah perayaan yang suram karena pulau itu didera krisis ekonomi. Juga pascatiga topan melanda negara itu pada 2008 yang menyebabkan kerusakan senilai 10 miliar dollar AS.

Raul Castro memperingatkan rakyatnya, Rabu malam, bahwa negerinya akan mengalami kesulitan. Kendati kesulitan-kesulitan yang katanya disebabkan oleh sanksi-sanksi AS yang telah berlangsung selama 46 tahun, Presiden itu menekankan: "Ini bukan kegagalan, bahkan bukan karena kondisi ini. Ini jadi perjuangan terus-menerus."

Perayaan itu bersamaan dengan langkah-langkah yang diambil Kuba baru-baru ini untuk memperluas hubungan internasional dengan mitra utamanya Venezuela yang kaya minyak.

Presiden China Hu Jintao dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengirim pesan ucapan selamat pada Kamis. Pemimpin kiri Bolivia Presiden Evo Morales juga memuji revolusi itu pada suatu jumpa pers.

"Lima puluh tahun lalu rakyat Kuba membebaskan dirinya dari kekuasaan AS. Karena itu Kuba, rakyat dan para komandannya merupakan simbol pembebasan rakyat dunia," kata Morales.

Revolusi Kuba dipimpin Fidel Castro (32) dan tokoh gerilyawan Ernesto "Che" Guevara. Mantan Presiden AS John F Kennedy memberlakukan embargo pada Februari 1962 atas Kuba sebelum krisis peluru kendali Soviet, yang hampir membawa dunia ke jurang perang nuklir.

Kuba dan Amerika yang hanya dipisahkan oleh perairan 145 km masih bermusuhan. Seorang juru bicara Gedung Putih di Texas, Rabu, mengatakan, Washington "akan terus mengupayakan kemerdekaan" bagi rakyat Kuba. Ia tak menyebutkan langkah-langkah atau prakarsa baru.

Namun, Presiden terpilih Barack Obama, yang akan dilantik pada 20 Januari, telah berjanji akan melonggarkan beberapa peraturan yang membatasi perjalanan dan pengiriman uang dari warga Kuba-Amerika. Raul Castro berulang-ulang mengatakan dia bersedia mengadakan pembicaraan tanpa prasyarat dengan Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com