Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Turut Kecam Serangan Israel

Kompas.com - 31/12/2008, 00:15 WIB

SEMARANG, RABU - Lebih dari seratus mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang berunjuk rasa di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/12). Mereka mengecam serangan militer Israel ke Jalur Gaza yang telah merenggut nyawa 318 warga Palestina.

Pengunjuk rasa memulai aksi di kawasan air mancur Jalan Pahlawan, sekitar pukul 09.30. Kemudian, mereka bergerak ke arah Masjid Baiturrahman, Simpang Lima, untuk berorasi serta membagikan bunga dan selebaran poster.

Setelahnya, para mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Palestina tersebut menuju ke kantor Radio Republik Indonesia (RRI) untuk melakukan siaran langsung. Tak lama, pengunjuk rasa kembali ke kawasan air mancur.

Selain membawa spanduk dan poster yang isinya mengutuk serangan Israel, seperti Israel Penjahat Dunia dan Hentikan Invansi Israel ke Palestina, pengunjuk rasa juga membakar boneka replika Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan bendera Israel sebagai bentuk penentangan terhadap tindakan Israel. "Itu sebagai simbol bahwa kami mengutuk serangan Israel yang membabi buta," ujar Koordinator Aksi Arief Eka Atmaja.

Para pengunjuk rasa menyebut agresi militer Israel ke Jalur Gaza bukan merupakan serangan balasan terhadap Hamas tetapi kepada rakyat Palestina. Serangan tersebut merupakan bentuk penindasan, ucap Laila Nur Fauziah (18), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang turut serta dalam aksi.

Hingga kini, konflik Israel-Hamas di Gaza semakin sengit sehingga menewaskan 318 warga Palestina (57 warga sipil termasuk anak-anak dan wanita) dan sedikitnya 1.400 orang terluka (Kompas, 30/12).

Isu kemanusiaan

Arief mengatakan, konflik yang terjadi di Palestina bukanlah isu agama namun lebih merupakan persoalan kemanusiaan. "Sudah berapa nyawa saja yang terenggut karena perang tersebut," ucap Arief yang juga Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Semarang.

Untuk itu, pengunjuk rasa mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap nyata terkait serangan Israel tersebut. "Pemerintah perlu mengupayakan adanya mediasi untuk terciptanya proses perdamaian antara kedua belah pihak," kata Arief.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga membagikan selebaran yang berisi imbauan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan produk Amerika Serikat dan Israel. Mereka menilai AS memiliki peran terhadap penyerangan Israel ke Jalur Gaza. Pengunjuk rasa lalu membubarkan diri sekitar pukul 11.00, setelah membakar bendera Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com