JAKARTA, SELASA - Dalam membantu warga Palestina yang menjadi korban serangan udara Israel, Departemen Kesehatan (Depkes) akan segera mengirimkan bantuan sebesar Rp 2,3 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari 2 ton obat-obatan senilai Rp 300 juta dan uang kontan sejumlah Rp 2 miliar untuk membeli obat dan keperluan medis di Mesir. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Depkes, Rustam S Pakaya, di Jakarta Selasa (30/12).
"Saat ini obat sudah siap diberangkatkan, tinggal menunggu kepastian pesawat dan dokumen seperti visa, paspor dan izin kargo," katanya.
Rustam mengatakan rencananya tanggal 1 Januari 2009 obat-obatan beserta utusan dari Depkes, Deplu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan beberapa LSM diharapkan bisa menuju lokasi. Akibat tidak adanya hubungan diplomasi dengan Israel maka bantuan akan dikirimkan lewat Yaman dan Kairo.
"Nantinya obat yang diproduksi di Indonesia tersebut akan dilabeli UN agar bisa digunakan oleh korban di Palestina. Obat-obat dari Indonesia tersebut berupa antibiotik, antinyeri, perban, gips, dan alat habis pakai sesuai kebutuhan korban perang. Sedangkan uang cash yang dibawa akan dipergunakan untuk membeli obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan di sana," kata Rustam.
"Selain lebih murah, peralatan yang dibeli di sana juga sesuai dengan kebutuhan orang Arab," tambah Rustam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.