Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bela Israel, Hamas Bersumpah Bertahan

Kompas.com - 28/12/2008, 10:46 WIB

CRAWFORD, MINGGU — Menyusul serangan Israel ke Gaza yang menewaskan 228 orang, Pemerintah Amerika Serikat, Sabtu (27/12), justru terkesan membela Israel dan menyalahkan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.

AS meminta Hamas segera mengadakan gencatan senjata kembali dan menghentikan serangannya ke Israel jika konflik terbaru ini ingin berakhir.

Sebanyak 228 orang tewas dan 400 orang lainnya luka-luka akibat serangan membabi-buta oleh Israel ke Kota Gaza, Sabtu. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak masih sesumbar bahwa serangan ke Jalur Gaza akan diperluas jika "diperlukan".

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Gordon Johndroe, menegaskan, Hamas tidak sepantasnya melancarkan serangan ke Israel setelah gencatan senjata dilaksanakan beberapa bulan terakhir. "Mereka tidak lain preman, jadi Israel akan melindungi rakyatnya dari serangan kelompok terorisme seperti Hamas, yang tidak pandang bulu dan membunuh orang-orangnya sendiri," kata Johndroe di Texas.  Namun, Johndroe mengatakan, AS tidak ingin melihat kekerasan lebih banyak lagi.  

Brooke Anderson, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional yang ditunjuk Obama, mengatakan, Obama terus memantau peristiwa global, termasuk situasi di Jalur Gaza. Saat  Israel kembali menyerang Jalur Gaza, Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum menegaskan pihaknya akan terus bertahan hingga titik darah penghabisan. 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan Israel. Mesir telah memanggil Duta Besar Israel untuk menyatakan sikap keberatannya, dan meminta Israel untuk membuka Jalur Gaza dan mengizinkan mobil-mobil ambulans membawa korban luka-luka.  

Sementara itu, Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan, AS mengutuk keras serangan roket dan mortir oleh Hamas ke Israel. "Hamas telah melanggar gencatan senjata. Maka itu, gencatan senjata harus segera dilaksanakan kembali," kata Rice.  

Johndroe mengatakan, AS meminta agar kebutuhan kemanusiaan dipenuhi di Jalur Gaza. Dia menekan Israel untuk menghindari baku hantam dengan masyarakat sipil. "Saya tahu mereka (Israel) memiliki target markas-markas Hamas. Namun, kami menekan mereka untuk menghindari korban sipil," ujarnya.

Serangan Israel ke Jalur Gaza juga mengundang protes dari sejumlah negara di seluruh penjuru dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Vatikan, dan Sekretaris Jenderal PBB. Duta Timur Tengah Tony Blair dan Liga Arab dijadwalkan akan bertemu untuk membahas persoalan ini. Presiden terpilih AS, Barack Obama, telah menerima laporan tentang situasi terakhir di Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com