Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bailout" Belum Jelas, Wall Street Kembali Melemah

Kompas.com - 16/12/2008, 07:14 WIB

NEW YORK, SENIN — Saham-saham AS berakhir melemah pada Senin (15/12) waktu setempat karena pasar mencari kejelasan rencana bailout (dana talangan) Gedung Putih untuk sektor otomotif AS. Pasar juga menunggu pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan menurunkan suku bunganya lagi.
    
Turunnya produksi industri AS pada November dan berlanjutnya kisah penggelapan oleh Bernard Madoff, bekas anggota Wall Street terkemuka, juga memperlemah sentimen pasar, tambah analis.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 65,15 poin (0,75 persen) menjadi ditutup pada 8.564,53, lepas dari posisi terendah harian karena sektor ekonomi kunci melemah.
    
Indeks komposit Nasdaq turun 32,38 poin (2,10 persen) menjadi 1.508,34 dan indeks Standard & Poor’s 500 turun 11,16 poin (1,27 persen) menjadi 868,57.

"Minat di Street hari ini beralih menjadi lesu. Laporan menunjukkan bahwa manufaktur merosot ke posisi terburuk dan para analis mengumumkan bahwa penyusutan ekonomi akan melukai laporan laba perusahaan," kata Colleen King dari Schaeffer’s Investment Research.

The Federal Reserve melaporkan, Senin, produksi industri bulan lalu jatuh sedikit lebih tinggi daripada perkiraan 0,6 persen untuk kali ketiga dalam empat bulan, dipimpin oleh sektor otomotif.

"Setiap segmen sektor manufaktur kembali memangkas produksinya secara tajam karena perusahaan-perusahaan menyesuaikan terhadap resesi," kata Joel Naroff, presiden Naroff Economic Advisors.

Penurunan dalam manufaktur "memberikan kesan  pengurangan usaha sedang berlangsung karena produksi sekarang turun 5,5 persen dari tahun lalu," kata analis Briefing.com.

Menghadapi ancaman suram kebangkrutan perusahaan-perusahaan otomotif utama AS, pemerintahan Bush, Senin, terus  mempelajari rencana pembiayaannya, namun dilaporkan belum ada kemajuan dari rencana bailout tersebut.

"Kami sedang mengkaji informasi untuk pembiayaan industri otomotif, mempertimbangkan  pilihan kebijakan kami, dan ketika kami memiliki sesuatu  untuk diumumkan, kami akan mengumumkannya," kata juru bicara pria Gedung Putih, Tony Fratto.

Tiga besar produsen otomotif AS -- General Motors, Ford dan Chrysler -- telah memperingatkan bahwa tanpa sebuah paket pinjaman, jutaa pegawai dapat kehilangan pekerjaan, yang akan mengirimkan riak-riak pengaruhnya melalui ekonomi nasional yang telah terhuyung-huyung.

Presiden George W Bush, yang telah mengisyaratkan pemerintah dapat menyediakan sebuah paket penyelamatan federal besar untuk membantu industri otomotif, Senin kembali di Washington setelah melakukan kunjungan akhir pekan  ke Irak Afghanistan.

Saham General Motors naik 3,55 persen menjadi 4,08 dollar AS sementara Ford naik 4,61 persen menjadi 3,18 dollar AS.

Pasar secara keseluruhan dicengkram oleh sedang berlangsungnya pertemuan para pembuat kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan mengambil tindakan yang belum pernah terjadi seblumnya untuk menurunkan suku bunga utamanya menjadi hampir nol persen dalam uoaya memerangi  himpitan krisis kredit.
    
Para analis mengatakan suku bunga rendah sejauh ini gagal mendorong aktivitas ekonomi dan bank sentral di bawah pimpinan Ben Bernanke kemungkinan akan memperimbangjan kisaran dari aksi liar biasa agar kredit mengalir lagi.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral diperkirakan menurunkan basis suku bunga pinjaman dari level sekarang 1,0 persen, sekalipun itu sebagian besar akan menjadi langkah simbolik.

Sentimen perdagangan juga terganjal oleh daftar perusahaan yang terkena dampak  skandal penggelapan 50 miliar dollar AS oleh manajer investasi Wall Street, Bernard Madoff, yang terus berkembang, kata para pakar.
    
Bank terbesar Eropa,  HSBC, masuk ke dalam daftar nama terkemuka dunia pembiayaan yang mengakui berpotensi mengalami kerugian besar atas dugaan skandal tersebut.

Sementara obligasi memperpanjang kenaikannya, karena imbal hasil (yield) obigasi negara AS bertenor 10-tahun  berkurang menjadi 2,533 persen dari 2,589 persen pada Jumat, dan obligasi negara AS bertenor 30-tahun turun menjadi 3,001 persen terhadap 3,064 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com