Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan di Wall Street Meluas

Kompas.com - 16/12/2008, 05:17 WIB

NEW YORK, SENIN - Korban penipuan keuangan di Wall Street semakin meluas dan isunya semakin merebak. Korban- korbannya antara lain warga superkaya dunia, para pensiunan, dan yayasan karitas.

Mereka adalah korban investasi ”skema Ponzi” yang dijalankan mantan Ketua Nasdaq Bernard L Madoff. Skema investasi ini menawarkan keuntungan tinggi kepada investor. Namun, keuntungan itu dibayar dari dana investor yang menyusul masuk belakangan, bukan keuntungan dari hasil investasi di bursa.

Dana sekitar 50 miliar dollar AS sudah masuk dan para investor bisa dipastikan mengalami kerugian.

Dedengkot real estat AS seperti Mortimer Zuckerman, yayasan milik Elie Wiesel (peraih Hadiah Nobel), dan yayasan milik Steven Spielberg (sutradara terkenal AS) juga turut menjadi korban, sebagaimana diberitakan harian Wall Street Journal, Senin (15/12).

Lembaga perbankan internasional seperti HSBC Holdings PLC, Royal Bank of Scotland Group PLC, Man Group PLC, Grupo Santander SA (Spanyol), BNP Paribas (Perancis), dan Nomura Holdings (Jepang) memberitakan bahwa mereka juga telah menjadi korban penipuan ”skema Ponzi”.

Madoff (70), investor terkenal pada masa lalu, ditangkap hari Kamis pekan lalu. Jaksa penuntut mengatakan, Madoff telah menipu para investor dengan total dana yang dipertaruhkan sekitar 50 miliar dollar AS.

Sejumlah investor mengatakan uang mereka sudah habis. ”Ada banyak warga yang punya nama besar turut menjadi korban. Ini bisa saja terjadi jika Anda tidak saksama,” kata Harvey Pitt, mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal AS (Securities and Exchange Commission).

Akan sulit percaya

Skandal terbaru membuat banyak kalangan mengecam badan pengawas atau regulator keuangan di AS. Hal ini juga membuat investor internasional akan sulit percaya menanamkan dana investasi di AS, sebagaimana dikatakan Nicola Horlick, Manajer Investasi Bramdean Alternatives.

Korban kain yang terkenal di AS adalah yayasan milik Robert I Lappin, sebuah yayasan di Boston yang membiayai perjalanan kaum muda Yahudi ke Israel.

Senator asal New Jersey Frank Lautenberg juga jadi korban.

Royal Bank of Scotland—bank kedua terbesar di Inggris—juga menanamkan dana investasi di Bernard L Madoff Investment Securities LLC sekitar 600 juta dollar AS. (AFP/AP/REUTERS/MON)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com