Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bush: Invasi ke Irak Sulit, tapi Penting

Kompas.com - 15/12/2008, 01:41 WIB

BAGHDAD, MINGGU — Presiden AS George W Bush menegaskan, selama kunjungan mendadak ke Baghdad, Minggu (14/12), intervensi Amerika di Irak sulit, tetapi penting.

"Pekerjaan itu tidak mudah, tetapi itu penting bagi keamanan Amerika, harapan Irak, dan perdamaian dunia," kata Bush pada pertemuan dengan Presiden Irak Jalal Talabani.

Bush yang dijadwalkan mengakhiri tugas bulan depan memerintahkan invasi pimpinan AS ke Irak pada Maret 2003 yang berhasil menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, tetapi menyulut pemberontakan mematikan dan kekerasan sektarian selama bertahun-tahun.

"Saya sangat bersyukur saya masih memiliki peluang kembali ke Irak sebelum masa tugas saya sebagai presiden berakhir," kata Bush yang sedang dalam lawatan keempat ke Irak sejak penggulingan Saddam Hussein.

Bush menganggap, perjanjian keamanan AS-Irak yang menetapkan penarikan pasukan Amerika pada akhir 2011 sebagai "kenangan persahabatan kita dan cara untuk membantu rakyat Irak menyadari berkah menjadi masyarakat yang bebas".

Talabani, seorang Kurdi yang memerangi rezim Saddam, menyebut Bush sebagai "seorang teman hebat bagi rakyat Irak yang membantu kami membebaskan negara kami".

Kunjungan Bush itu dilakukan setelah lawatan oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gates, Sabtu, yang mengatakan bahwa misi Amerika di Irak sedang dalam tahap akhir.

Bush dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan kedua pemimpin tersebut akan menandatangani pakta seremonial yang menandai pengesahan perjanjian keamanan AS-Irak yang menetapkan penarikan semua pasukan Amerika dari Irak pada akhir 2011.

Setelah perselisihan politis sengit selama berbulan-bulan, parlemen Irak pada November menyetujui Perjanjian Status Pasukan yang juga menetapkan batas waktu 30 Juni bagi penarikan pasukan tempur AS dari daerah-daerah kota dan desa di Irak.

Perjanjian itu akan mengatur keberadaan 146.000 prajurit AS yang ditempatkan di lebih dari 400 pangkalan ketika mandat PBB mereka berakhir pada akhir tahun ini, yang memberi Pemerintah Irak kekuatan veto atas seluruh operasi mereka.

Selama berada di Irak, Bush juga akan bertemu dengan dua wakil presiden, ketua parlempen Mahmud Mashhadani, presiden pemerintah Kurdi Irak utara Massud Barzani, serta Abdul Aziz al-Hakim, ketua Dewan Tertinggi Islam Irak, salah satu kelompok Syiah yang paling berpengaruh.

Lebih dari 4.200 prajurit Amerika dan puluhan ribu prajurit Irak tewas sejak invasi pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com