Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Razak, Sang Akuntan Politik

Kompas.com - 24/11/2008, 05:00 WIB

TRIAS KUNCAHYONO

”Saya bukanlah perokok berat. Ini saya lakukan saat menerima tamu saja. Itu pun di rumah,” kata Najib Razak mengawali cerita perjalanan hidupnya, sambil sesekali mengisap cerutu. Malam itu, orang kedua Malaysia ini tampil dengan baju merah marun lengan panjang, celana warna krem, tanpa sepatu.

Umur saya baru 22 tahun lebih sembilan bulan, ketika pertama terjun ke dunia politik,” kata Najib Razak.

Inilah jalur kehidupan yang tak dikehendaki keluarganya. Padahal, sang ayah, Tunku Abdul Razak, adalah perdana menteri kedua Malaysia. Namun, ia juga tak menginginkan anak lelaki pertama dari lima bersaudara itu menerjuni dunia politik.

”Saya berkeyakinan, politik adalah aktivitas sosial yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Lewat politik kita memperjuangkan nasib rakyat,” katanya.

Orangtua mengharapkan Najib menjadi akuntan. Oleh karena itu, ia sekolah di Universitas Nottingham, Inggris, pada jurusan ekonomi. Sekembalinya ke Malaysia tahun 1974, ia bekerja di Central Bank, lalu bergabung dengan Petronas (Petroliam Nasional Berhad), perusahaan minyak dan gas Malaysia yang didirikan pada 1974. Saat Najib bergabung dengan Petronas, perusahaan milik negara itu dipimpin Tengku Razaleigh Hamzah, yang kemudian menjadi salah satu mentor politiknya.

Walaupun Razaleigh Hamzah mentor politiknya, saat Razaleigh terlibat pertarungan politik dengan Mahathir Mohammad, Najib mengambil sikap tegas yang menunjukkan kematangan berpolitiknya. ”Saya tetap setia pada pemimpin saat itu, Dr M,” kata Najib dalam buku Najib Razak, In His Own Right, 2006, karya Chamil Wariya.

Kesetiaan adalah unsur penting dalam berpolitik. Kesetiaan menjadi dasar lahirnya kepercayaan. Sekali aktor politik menunjukkan isyarat bisa dipercaya, kepercayaan rakyat pada politik menguat. Hal itu akan terungkap dalam partisipasi rakyat pada pemilu. ”Kepercayaan rakyat, itulah yang terus saya bangun,” kata kakek satu cucu ini.

Karisma ayah

Jalan hidup Najib berubah setelah ayahnya meninggal tahun 1976 di London. Ia diangkat menjadi anggota Dewan Rakyat sebagai kandidat dari UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) mewakili daerah pemilihan Pekan, yang kosong sepeninggal ayahnya. Ia anggota parlemen termuda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com