MEXICO CITY, KAMIS — Interpol mengirim tim penyidik khusus ke Meksiko untuk memastikan apakah informasi sensitif mengenai teroris dan pelaku kriminal dari pusat datanya bocor hingga ke tangan kartel obat bius. Upaya ini dilakukan oleh Interpol setelah pejabat polisi federal Meksiko, Ricardo Gutierrez Vargas, masuk dalam tahanan rumah karena terjaring penyidikan terhadap aparat penegakan hukum yang diduga berbagi informasi polisi dengan penyelundup obat bius.
Gutierrez Vargas sebelumnya bertugas memimpin badan kepolisian internasional ini di Biro Sentral Nasional Meksiko. Dengan jabatan yang pernah dipegangnya itu, Vargas memiliki akses ke database Interpol yang di antaranya mencakup data tersangka teroris, buronan, profil sidik jari, dan DNA.
Para pejabat Biro Sentral Nasional terhubung ke jaringan komunikasi polisi sehingga dapat berbagi informasi penting dan aktivitas harian kriminal. Para staf Sekretariat Jenderal Interpol berencana menemui para pejabat Pemerintah Meksiko untuk memastikan ada atau tidaknya kebocoran sistem data Interpol tersebut.
Kejaksaan Agung Meksiko bertanggung jawab terhadap kantor Interpol di negara tersebut. Awal bulan ini Rodolfo de la Guardia Garcia, pejabat nomor dua di Badan Penyidik Federal Meksiko pada 2003-2005, dijatuhkan hukuman tahanan rumah setelah diduga membocorkan informasi ke kartel Sinaloa dengan imbalan uang yang diterima setiap bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.