Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Osama Ejek Obama sebagai Budak

Kompas.com - 20/11/2008, 09:52 WIB

WASHINGTON, KAMIS — Orang kedua dalam gerakan Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri, menyebut Barack Obama sebagai budak yang memihak kepada musuh-musuh Islam.

Dalam pesan audio yang disiarkan dalam situs-situs internet Islam militan, Zawahiri menyitir aktivis Islam Amerika tahun 1960-an, Malcolm X alias Malik Shabbaz, dengan menyebutkan Obama, Colin Powell, dan Condoleezza Rice sebagai orang-orang yang tergolong sebagai "budak rumah".

Istilah budak rumah menggambarkan orang-orang kulit hitam yang tinggal di rumah pemiliknya dan patuh kepada mereka sebagai lawan dari para budak di ladang yang benci kepada pemilik mereka. Zawahiri yang meruapakan wakil Osama bin Laden mengatakan, Presiden AS terpilih itu mengkhianati nenek moyangnya yang Muslim.

Pada hari Minggu Obama mengatakan bahwa penangkapan atau pembunuhan Osama bin Laden sangat penting bagi keamanan Amerika. Dia mengatakan, prioritas pemerintahnya adalah membasmi Al Qaeda untuk selamanya.

Barack Obama juga bermaksud untuk menambah pasukan Amerika di Afghanistan, kebijakan yang menurut Zawahiri akan gagal.

Ayman Al Zawahiri memperingatkan Obama bahwa dia akan gagal kalau dia mengikuti kebijakan Pemerintah George W Bush. Zawahiri mengatakan, perubahan kepemimpinan Amerika tidak berarti bahwa negara itu harus diperlakukan dengan berbeda.

Zawahiri juga mengkritik Barack Obama karena mengkhianati dunia Islam. "Kamu dilahirkan dari ayah yang Muslim, tapi kamu memilih berbaris di jajaran musuh umat Islam, berdoa dengan doa orang Yahudi, meskipun kamu mengaku Kristen agar kamu bisa naik ke tangga kepemimpinan Amerika," kata Zawahiri.

Obama menurut Zawahiri bukanlah seorang kulit hitam Amerika yang terhormat seperti Malcolm X, tetapi seorang "abeed al-beit" atau budak rumah.

Pesan audio Ayman Al Zawahiri ini diiringi cuplikan pidato Malcolm X yang membedakan antara negro lapangan yang membenci pemilik mereka dan negro rumahan yang mematuhi pemiliknya.

Juru Bicara Departemen Amerika Sean McCormack menyebut pesan itu sebagai pesan keji dari seorang teroris.

Pada Juli Obama mengunjungi Israel dan menyatakan komitmennya yang abadi atas keamanan negara itu. Obama juga menelpon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan berjanji untuk terus mendorong upaya damai Timur Tengah, Selasa (18/11).

Menurut juru runding utama Palestina, Saeb Erakat, dalam pembicaraan pertama mereka sejak pemilihan presiden di AS pada 4 November, Obama juga menegaskan kembali dukungan kuatnya pada negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com