Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPIH Waspadai Kemacetan di Mekkah

Kompas.com - 14/11/2008, 13:09 WIB

 

JAKARTA,JUMAT-Konsul Jenderal RI Jeddah selaku Koordinator Harian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur mengingatkan petugas haji di sektor transportasi agar mewaspadai kemacetan di jalan saat penjemputan dan pemulangan jemaah haji Indonesia selama berada di Mekkah.

Media Center Haji Departemen Agama di Jakarta, Jumat (14/11) menyebutkan, kepadatan kendaraan terutama saat memasuki puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci tidak bisa dihindari. Selain jemaah akan menumpuk di Mekkah pada saat yang bersamaan, jemaah haji lain dari seluruh dunia juga menggunakan bus sehingga akan menambah kepadatan kendaraan di jalan.

Namun, Gatot mengakui, bahwa masalah kemacetan tersebut sebenarnya sudah diminimalisir dengan memperhatikan manajemen pengiriman bus dari pool ke pos-pos atau terminal yang telah disiapkan di sejumlah titik.

Karena itu, perlu kerja sama dan koordinasi yang baik antara petugas transportasi di setiap sektor dengan petugas sektor khusus transportasi. Koordinator yang perlu dilakukan di antaranya, permintaan dan pengiriman bus angkutan jemaah dilakukan lebih awal dengan memperhatikan waktu dan jarak tempuh dari terminal di area pemondokan menuju tiga pos utama yang telah disiapkan di sekitar Masjidil Haram.

"Yang kita waspadai adalah kemacetan. Masalah kemacetan ini susah kita prediksi. Karena itu, saya harapkan kepada petugas-petugas sektor meminta bus ke pool dengan memperhatikan waktu. Jangan begitu ada kebutuhan baru minta," ujarnya.

Menurut Gatot, soal perizinan lalu lintas sudah diurus oleh pihak perusahaan bus Ummul Quro. Semua jemaah haji dari negara lain juga menggunakan bus. Namun, dari sisi jumlah, memang yang terbanyak adalah bus angkutan jemaah Indonesia karena akan mengangkut 210.000 orang. Jumlah bus yang disiapkan pada puncak kedatangan jemaah haji nanti mencapai 600 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com