Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Haram

Kompas.com - 14/11/2008, 13:07 WIB

JAKARTA, JUMAT — Penyambutan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Daerah Kerja (Daker) atas kedatangan jamaah haji Indonesia di Tanah Haram Makkatul Mukarramah berjalan lancar.

Kedatangan awal jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Surabaya tersebut tiba di perumahan sektor I wilayah Aziziah Syissa pukul 23.00 waktu Arab Saudi atau pukul 03.00 WIB.

Media Center Haji Departemen Agama di Jakarta, Jumat (14/11), menyebutkan para duyufurrahman (tamu Allah) yang masih mengenakan kain ihram tersebut disambut Konsul Jenderal RI Jeddah selaku Koordinator Harian PPIH Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur, Ketua PPIH Arab Saudi M Nur Samad Kamba, dan Wakil Kepala Daker Mekkah Cepi Supriatna.

Mereka menggunakan sepuluh bus yang diberangkatkan setelah salat Dzuhur di Masjid Nabawi (13/11) dengan menempuh perjalanan sekitar delapan jam. Setelah menyimpan barang di pemondokan masing-masing, mereka langsung diberangkatkan ke Masjidil Haram dengan menggunakan bus angkutan jamaah yang telah disiapkan oleh sektor transportasi.

"Alhamdulillah, kedatangan awal jamaah haji Indonesia di Mekkah tidak mengalami kendala. Bahkan, hanya berselang sekitar lima menit dari jadwal kedatangan yang telah kami rencanakan," ujar Wakil Ketua Daker Mekkah bidang Kedatangan dan Pemulangan Cepi Supriatna.

Menurut dia, jamaah asal Surabaya tersebut akan menempati dua pemondokan di Aziziah Syissa. Selanjutnya, pihaknya akan menunggu lagi satu rombongan dari kloter I Medan di sektor 6 wilayah Syauqiyah sekitar 450 jamaah.

"Satu jam lagi akan tiba dari kloter I Medan. Sampai hari ini, kesiapan pemondokan sudah disiapkan. Tidak terlambat. Perjalanan antara enam sampai delapan jam dari Madinah ke Mekkah itu masih normal," katanya.

Soal ketersediaan warung makan atau restoran bagi jamaah selama berada di pemondokan, telah disiapkan dengan dengan kesepakatan muassasah. Sehingga, jamaah tidak akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya di sekitar pemondokan.

"Kesiapan warung sudah siap buka, tapi sesuai dengan kesepakatan muassasah, setiap pengelola harus seizin dengan pemerintah setempat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com