CINCINNATI, RABU — Masih ingat dengan narapidana AS yang meminta pembatalan hukuman suntik mati dengan alasan terlalu gemuk? Pengadilan negara bagian Ohio ternyata menolak permohonannya. Napi bernama Richard Cooey (41) itu tetap menjalani eksekusi mati dengan cara disuntik, Selasa (14/10).
Cooey yang memiliki tinggi 170 cm dan berat 121 kg mencoba menghindari hukuman mati. Menurutnya, karena dia sangat gemuk, pembuluh darahnya sulit ditemukan sehingga menghalangi suntikan zat maut masuk ke tubuhnya. Bisa jadi dia tidak langsung tewas, ujarnya beberapa bulan lalu.
Mahkamah Agung AS menolak satu dari dua permohonan penundaan eksekusi, Senin. MA juga menolak klaim Cooey yang mengatakan obesitasnya menghalangi suntik mati.
Terpidana mati untuk kasus pembunuhan dua mahasiswa itu berdalih, suntik mati pada orang dengan obesitas akan menyebabkan kematian yang menyakitkan. Cooey juga ingin disuntik dengan satu obat, bukan dengan kombinasi tiga obat.
Bobotnya kini 34 kg lebih berat daripada saat dia divonis mati. Pengacaranya mengatakan, kenaikan berat badan Cooey merupakan akibat ransum makanan di penjara dan masa kurungan yang 23 jam sehari.
Pada Mei 2007 seorang napi dengan tubuh tak jauh berbeda dengan Cooey menjalani eksekusi mati dengan cara disuntik. Saat itu tim eksekutor mendapat kesulitan untuk memasukkan jarum suntik ke lengannya sehingga proses eksekusi tertunda hingga dua jam. Peristiwa serupa terjadi pada 2006. ap/kis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.