Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Warning WNI di Pakistan

Kompas.com - 21/09/2008, 23:50 WIB


JAKARTA,MINGGU-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi warning kepada warga negara Indonesia yang berada di Pakistan selepas ledakan bom mobil pada Sabtu (20/9), di depan Hotel Marriott, Islamabad, Pakistan. "Kita sudah meminta KBRI untuk mengimbau WNI di Pakistan untuk berhati-hati karena situasi politik di Pakistan masih labil," kata Juru Bicara Kepresidenan bidang luar negeri Dino Patti Djalal di Istana Negara, Jakarta, Minggu (21/9).

Menurut Dino, warning Kepala Negara ini dikeluarkan mengingat peristiwa bom mobil di Hotel Marriott, terutama di Pakistan bukan yang pertama kali terjadi. "Ini bukan satu-satunya aksi teror yang terjadi," ujarnya.

Selain di Hotel Marriott, pada hari yang sama terjadi sebuah peledakan bom bunuh diri pada konvoi militer Pakistan di Waziristan Utara, berbatasan dengan Afghanistan. Ledakan itu menewaskan empat tentara dan empat warga sipil. Beberapa jam kemudian ledakan juga terjadi di Waziristan Selatan, juga dengan sasaran konvoi militer Pakistan. Pada ledakan ini dua tentara tewas dan tiga tentara lainnya cedera.

Secara terpisah, tentara Pakistan juga menewaskan 16 pasukan Al Qaeda dalam pertempuran yang terjadi di Bajaur, juga berada daerah di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Sebuah ledakan lain juga terjadi di sebuah sekolah agama di Quetta, kota di Pakistan Barat. Pada ledakan ini lima orang tewas dan 10 orang tewas. Kota ini dikenal sebagai markas para militan Taliban.

Menyangkut ledakan di Hotel Marriot yang merenggut korban tewas pada umumnya adalah wanita dan anak-anak, termasuk juga petugas satuan pengamanan dan tamu hotel yang merupakan warga negara asing, lanjut Dino, pemerintah Indonesia turut berbela sungkawa. "Pemerintah Indonesia mengecam keras, dan mengutuk aksi teror pemboman Hotel Marriott di Pakistan. Kita ucapkan bela sungkawa atas korban yang jatuh baik warga asing dan warga Pakistan," tukasnya.

Lebih lanjut Dino menambahkan, pemerintah Indonesia berharap pemerintah Pakistan mengusut dan menangkap para pelaku, serta kemudian dibawa ke meja pengadilan. "Selain itu, pemerintah berharap serangan teror ini tidak mengganggu pemulihan demokrasi di Pakistan," tandasnya seraya menegaskan, tidak ada korban asal warga negara Indonesia. "Saya sudah mengecek ke KBRI, dan tidak ada laporan warga Indonesia yang jadi korban," sergahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com