Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat AS Serang Rumah Komandan Taliban Pakistan

Kompas.com - 08/09/2008, 22:37 WIB

MIRANSHAH, SENIN - Rudal yang ditembakkan oleh pesawat AS menewaskan sedikitnya enam orang Senin di sebuah desa Pakistan dekat perbatasan Afghanistan, tempat sebuah sekolah agama yang didirikan oleh seorang teman lama Osama bin Laden terletak, beberapa saksi mengatakan.

"Ada dua pesawat dan pesawat itu menembakkan tiga rudal," kata seorang warga Dandi Darpakheil, sebuah desa dekat Miranshah, kota penting di daerah suku Waziristan Utara.

Seorang pejabat militer mengatakan rumah dan madrasah yang didirikan oleh komandan Taliban Jalaluddin Haqqani menjadi sasaran serangan.

Seorang pejabat intelijen mengatakan sedikitnya enam orang tewas dan korban tewas itu dapat bertambah.

"Dua orang Uzbek dan juga beberapa orang Arab tinggal di rumah itu dan wisma tamu yang berdekatan. Enam orang tewas tapi kami tidak tahu identitas mereka," kata pejabat tersebut tanpa menyebut nama.

Dokter mengatakan 15 hingga 20 orang terluka, sebagian besar dari mereka wanita dan anak, telah dibawa ke rumah sakit penting Miranshah.

Seorang putera Haqqani yang lebih muda mengatakan ayah dan anak laki-lakinya Sirajuddin berada jauh dari rumah itu pada waktu tersebut.

Sementara Haqqani senior diduga kesehatannya jelek dan kurang aktif, Sirajuddin telah memimpin kelompok Taliban.

"Haqqani dan Sirajuddin berada di Afghanistan pada waktu serangan itu. Mereka masih hidup," Badruddin, anak ketiga komandan tersebut, mengatakan melalui telpon.

Badruddin mengatakan salah satu tantenya tewas dalam serangan di rumah keluarganya itu. Ia menyatakan enam rudal telah menghantam rumah itu, yang telah keluarganya miliki selama 30 tahun.

Jurubicara militer Mayor Jenderal Athar Abbas memastikan bahwa "insiden" telah terjadi di Waziristan Utara dan penyebabnya telah diketahui.

Haqani adalah komandan veteran perang Afghanistan yang didukung-AS melawan invasi Soviet pada 1970-an dan 1980-an, dan hubungannya dengan bin Laden berawal dari akhir 1980-an.

Hubungan dekat
Haqqani juga memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen Pakistan, khususnya badan intelijen militer Inter-Services Intelijen.

New York Times melaporkan Juli bahwa badan intelijen pusat AS telah memberi PM Yousaf Raza Gilani bukti keterlibatan ISI dengan Haqqani bersama dengan bukti hubungan ISI dengan pemboman bunuh diri di kedutaan besar India di Kabul yang menewaskan hampir 60 orang pada 7 Juli.

Pasukan koalisi di Afghanistan telah meningkatkan serangan lintas-perbatasan dalam beberapa pekan belakangan ini terhadap sasaran al Qaida dan Taliban di daerah suku Pakistan.

Komando AS telah melakukan serangan darat yang dihasilkan-helikopter di daerah Waziristan Selatan yang berdekatan Rabu dalam serangan pertama yang diketahui ke Pakistan oleh tentara AS sejak serangan di Afghanistan 2001.

Beberapa pejabat Pakistan mengatakan 20 orang, termasuk beberapa wanita dan anak, tewas dalam serangan yang menarik tanggapan sangat marah dari pemerintah itu.

Satu hari kemudian, empat militan Islam tewas dan lima orang yang lain terluka dalam serangan rudal di Waziristan Utara, yang diduga dilancarkan oleh sebuah pesawat mata-mata AS.

Beberapa pejabat intelijen dan saksi mengatakan lima orang telah tewas dalam serangan helikopter lainnya Jumat tapi militer Pakistan membantahnya.

Pakistan marah pada serangan komando Amerika itu dan pelanggaran wilayah berulang kali yang mendorong pemerintah untuk merintangi sebagian jalur pasokan ke pasukan Barat di Afghanistan yang terkurung daratan Sabtu.

Rehman Malik, pejabat penting kementerian dalam negeri, mengatakan jalan itu tidak dirintangi setelah beberapa jam, dan lalulintas hanya dihentikan untuk alasan keamanan. Menteri pertahanan negara itu sebelumnya mengatakan tindakan tersebut diambil sebagai pembalasan atas pelanggaran oleh pasukan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com