TOKYO, SELASA - Setelah Perdana Menteri Yasuo Fukuda memutuskan mundur, Senin (1/9), Jepang harus kembali mencari PM yang baru. Namun, kemungkinan pencarian itu tidak akan lama.
Mantan Menteri Luar Negeri Taro Aso (67), Selasa (2/9), telah menunjukkan kesediaan menjadi PM ke-11 menggantikan Fukuda. Aso yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP) menyatakan diri mampu serta sanggup menggantikan posisi Fukuda. ”Sebagai orang yang kerap membahas berbagai masalah dengan Fukuda, seperti paket bantuan darurat ekonomi, saya kira saya juga mampu untuk melanjutkan tugas-tugas dan agenda Fukuda itu,” kata Aso di Tokyo, Selasa.
Pernyataan Aso tentang paket ekonomi darurat itu mengacu pada bantuan stimulus ekonomi sebesar 107 miliar dollar AS yang diumumkan Fukuda, Jumat lalu. Akan tetapi, dengan mundurnya Fukuda, paket ekonomi itu dikhawatirkan tidak akan terwujud. Untuk mengantisipasi kekosongan kekuasaan ditambah resesi ekonomi, Aso menegaskan bahwa ia kandidat yang mumpuni.
Ketua Komite Urusan Umum LDP Takashi Sasagawa mengatakan, LDP akan membahas kepastian waktu pelaksanaan pemilihan pengganti pemimpin LDP. Menurut kantor berita Jiji Press, LDP mengincar tanggal 20 September untuk pemilu. Kantor berita Kyodo News memberitakan pelaksanaan pemilu internal itu kemungkinan besar tanggal 22 September.
Untuk sementara, baru Aso saja yang jelas ingin mencalonkan diri dari LDP. Padahal, sebenarnya Fukuda ingin ada beberapa kandidat yang mencalonkan diri.
Menurut Sasagawa, kemungkinan ada calon lain selain Aso, yakni Yuriko Koike (56), perempuan politikus di Jepang yang pernah menjabat Menteri Pertahanan. Ada juga beberapa pemimpin di LDP yang berpotensi menjadi PM, seperti Menteri Ekonomi Kaoru Yosano dan perempuan politikus Seiko Noda (47) yang kini menjabat Menteri Urusan Konsumen.