Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Kirim Tim ke Wamena

Kompas.com - 11/08/2008, 22:16 WIB

JAKARTA, SENIN - Untuk membantu pengusutan lebih lanjut kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di Wamena, Papua, yang menelan satu korban tewas tertembak, Anthonius Tabuni, Sabtu 9 Agustus lalu, Mabes Polri mengirimkan tim khusus ke Wamena. Tim yang dikirim ke Wamena ini merupakan gabungan dari Puslabfor, Dir I Bareskrim Mabes Polri dan Baintelkan Mabes Polri.

Tim diberangkatkan dari Jakarta ke Wamena, Senin (11/8) sore. Tidak diketahui pasti berapa jumlah anggota tim yang akan dikirim ke Wamena ini. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira membenarkan adanya pengiriman tim ke Wamena. Hanya saja ia tidak mau menyebutkan jumlah anggota tim tersebut. "Iya, ada tim yang dikirm kesana. Tim gabungan dari Puslabform, Bareskrim, dan Baintelkam," ujar Abubakar, Senin (11/8).

Menurut keterangan Abubakar, tim yang diberangkatkan ke Wamena ini untuk membantu pengusutan kasus yang berbau makar tersebut. Abubakar membantah, pengiriman tim dari Mabes Polri ke Wamena ini karena kondisi di sana semakin tambah genting. "Kondisi di sana sudah aman. Pengiriman tim bukan untuk pengamanan, tapi untuk pengusutan kasusnya," tegasnya.

Untuk menyelidiki pelaku yang melepaskan tembakan dan pelurunya menembus korban Anthonius Tabuni hingga meninggal, Polda Papua telah mengirimkan pecahan peluru ke Pulabfor Mabes Polri di Makassar. "Dari olah TKP, ditemukan pecahan peluru di lokasi kejadian. Untuk memastikan dari mana peluru itu berasal, pecahan peluru itu sudah dikirim ke Puslabfor Makasar," katanya.

Abubakar juga mengungkapkan pemeriksaan ketua Dewan Adat Papua selaku penanggung jawab perayaan Hari Internasional Bangsa Pribumi. Sebab pengibaran bendera Bintang Kejora dan penembakan yang menewaskan Anthonius itu terjadi dalam perayaan Hari Internasional Bangsa Pribumi tersebut.

"Beberapa orang, termasuk Dewan Adat Papua, sudah menyatakan siap memberikan keterangan atas insiden tersebut. Sampai sekarang belum ada yang kita tahan ataupun kita tetapkan sebagai tersangka," katanya. (Persda Network/Sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com