Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand dan Kamboja Tambah Tentara di Perbatasan

Kompas.com - 17/07/2008, 20:56 WIB

 

PREAH VIHAER, KAMIS-  Kamboja dan Thailand, Kamis (17/7),  sama-sama meningkatkan jumlah tentaranya di wilayah yang bersengketa dekat sebuah kuil di perbatasan kedua negara. Kedua negara itu sepakat untuk mengadakan pembicaraa n guna menurunkan ketegangan.  

Brigadir Jenderal Kamboja Chea Keo mengatakan, Thailand menempatkan 400 tentara di dekat Kuil Preah Vihear, atau 200 lebih banyak dari sehari sebelumnya. Sedangkan Kamboja menempatkan 800 tentara, atau 420 lebih banyak dari kemarin.

 

Walaupun berpotensi terjadi bentrokan, kedua negara berjanji menghindari konflik dan menjaga atmosfer di sekitar kuil tetap tenang. Menteri Informasi Kamboja Khieu Kanharith mengatakan, Kamboja tidak akan menggunakan kekerasan, kecuali terpaksa dan situasi tidak stabil. Di pihak Thailand Komandan Tentara negeri Gajah Putih Jenderal Anupong Paojindasaid juga telah memerintahkan tentaranya untuk tidak menggunakan kekerasan.  

 

Kamboja menuduh tentara Thailand telah melewati perbatasan dan masuk ke wilayah Kamboja, Kamis (17/7) . Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tharit Charungvat menyangkalnya. Tentara Thailand tetap berada di atas tebing setinggi 525 meter, yang masih wilayah Thailand. Kendati demikian, seorang sumber di militer Thailand yang menolak disebut namanya, membenarkan bahwa tentara Thailand telah melintasi perbatasan.  

 

Kelompok-kelompok pemrotes dari Thailand berdatangan mendekati lokasi bersengketa tersebut, sehingga makin meresahkan penduduk yang tinggal di daerah perbatasan. Ratusan penduduk desa di Provinsi Sisaket yang tinggal dekat perbatasan bahkan menghalangi arak-arakan sekelompok pemrotes. Beberapa penduduk desa menyarankan mereka untuk pulang dan berhenti meningkatkan ketegangan.  

 

Gelombang massa dari Thailand telah membuat sekitar 900 penduduk Kamboja yang tinggal di sekitar kuil meninggalkan rumahnya ketika konfrontasi terjadi pada hari Selasa (15/7) lalu.  Namun, sejumlah penduduk Kamboja dan turis asing mengambil risiko dengan tetap mengunjungi kuil tersebut. Salah satu turis asing tersebut adalah Liz Shura (39) dari New York.  

 

"Memang agak sedikit menakutkan, namun saya tidak berpikir saya dalam bahaya. Kuilnya sangat bagus," kata Shura.  

 

Pada tahun 1962 Mahkamah Keadilan Internasional memutuskan Kuil Preah Vihear dan tanahnya milik Kamboja, sebuah keputusan yang masih menyakitkan hari masyarakat Thailand, walaupun secara gaya, kuil tersebut lebih bercorak Kamboja.  

 

Konflik yang berkepanjangan di daerah tersebut terangkat kembali ketika pemerintah Thailand mendukung aplikasi Kamboja yang mengajukan kuil tersebut sebagai Warisan Budaya Dunia. (C9-08)   

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com