NABLUS, KAMIS - PM Palestina Salam Fayyad memperingatkan Israel bahwa serangan militernya bisa merusak upayanya meningkatkan situasi keamanan di Tepi Barat.
Pernyataan Fayyad ini dilontarkan setelah gerakan militer Israel di Nablus untuk menghancurkan mata rantai Hamas semakin tidak terkendali. Rabu (9/7) malam, militer Israel membunuh seorang aktivis Hamas yang menolak ditangkap di kawasan Kufr Dan, dekat Jenin, Tepi Barat. Pemerintah Palestina mengatakan, satu orang lagi ditangkap.
"Operasi itu menghancurkan upaya kami membangun kembali kapasitas kami dan memulihkan ketertiban dan hukum di sini," kata Fayyad dalam sebuah konferensi pers di Ramallah, Tepi Barat, bersama Menlu Italia Franco Frattini.
Kehadiran pasukan keamanan Palestina yang kuat merupakan bagian tak terpisahkan dari perundingan damai antara Israel dan pemerintahan Fayyad yang dimulai lagi tahun lalu. Namun, Israel enggan menggantungkan diri pada kepolisian Palestina untuk mencegah penembakan rudal Hamas ke permukiman Israel dan mencegah Hamas menguasai Tepi Barat seperti yang sudah dilakukan atas Jalur Gaza.
Perundingan damai itu ditujukan untuk membentuk negara Palestina yang memasukkan sebagian besar wilayah Tepi Barat. Israel mencaplok wilayah itu pada 1967, tetapi Israel berjanji menyerahkan sebagian besar wilayah itu ke dalam penguasaan Palestina.
Dalam operasi di Nablus, militer Israel telah menyerbu enam masjid dan menyita enam bus milik sebuah sekolah yang dianggap berkaitan dengan Hamas, kata wakil wali kota Nablus Hafez Shaheen. Wali Kota Nablus Adli Yaish adalah politisi Hamas yang pernah dipenjara oleh Israel.