Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuduh Wakil PM Malaysia Menghilang

Kompas.com - 06/07/2008, 23:10 WIB

KUALA LUMPUR,  MINGGU - Seorang detektif swasta menghilang setelah secara tiba-tiba mencabut pengakuan soal affair Wakil PM Malaysia Najib Razak dengan seorang model Mongolia yang tewas.

Balasubramaniam Perumal, istri dan tiga anaknya tidak ketahuan rimbanya. Orang-orang dekatnya pun tidak bisa lagi menghubungi telepon selulernya, kata pengacara R Kumaresan, kemenakan Balasubramaniam.
       
Kumaresan telah melaporkan hilangnya sang paman kepada polisi, Minggu (6/7). "Rumahnya kosong. Bala (panggilan akrab Balasubramaniam) dan keluarganya tidak bisa dihubungi dan ini sangat ganjil karena ia sangat dekat dengan kemenakannya. Mereka mengkhawatirkan keselamatannya," kata Surendran, Sabtu (5/7).

Balasubramaniam menjatuhkan 'bom politik' pada Kamis (3/7), saat menyatakan bahwa Najib Razak telah berhubungan seks dengan Altantuya Shaariibuu, seorang model dan penerjemah berusia 28 tahun yang ditembak mati pada 19 Oktober 2006. Jenazah Shaariibuu diledakkan di sebuah hutan dekat Kuala Lumpur.

Detektif swasta itu memberikan pengakuan itu dalam sebuah jumpa pers bersama tokoh oposisi Anwar Ibrahim. Namun kurang dari 24 jam kemudian, Balasubramaniam menarik pernyataannya dan mengaku di bawah ancaman. Perkembangan itu memperumit drama politik yang muncul bersusulan di Malaysia sejak pemilu 8 Maret lalu.

Partai-partai oposisi menuntut diadakannya penyelidikan independen atas pengakuan Balasubramaniam yang kemudian ditarik itu. Mereka percaya pria itu mengungkapkan kebenaran dalam jumpa pers itu.

Dalam pengakuannya, Balasubramaniam mengatakan informasi itu didapatnya dari Abdul Razak Baginda, analis politik terkemuka yang diadili dengan tuduhan bersekongkol dalam pembunuhan perempuan itu.

Abdul Razak yang juga teman dekat Najib mengaku punya hubungan asmara dengan Shaariibuu dan perempuan itu telah mempermalukannya demi uang. Ia menyewa Balasubramaniam untuk menjauhkan Shaariibuu darinya. Abdul Razak diadili bersama dua anggota polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com