Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natascha Kampusch Jadi Pembawa Acara Televisi

Kompas.com - 03/06/2008, 03:00 WIB

Natascha Kampusch menjadi sorotan dunia hampir dua tahun lalu ketika dia melarikan diri dari penculik yang menyanderanya dalam sebuah sel tak berjendela selama delapan tahun.

Di tengah persiapan Austria dan Swiss menjadi tuan rumah Piala Eropa 2008 mulai 7 Juni nanti, warga Austria kembali membahas nama Kampusch. Tapi kali ini dia sebagai pembawa acara obrolan, acara yang mulai disiarkan di televisi nasional Austria per 1 Juni.

Gadis 20 tahun itu mengatakan, dia ingin menjadi pembawa acara obrolan ”Jumpa Natascha Kampusch” tersebut untuk menciptakan sebuah cerita, bukan lagi menjadi cerita itu.

Orang yang pertama kali diwawancarainya adalah mantan pembalap asal Austria, Niki Lauda. Kampusch dan Lauda mengaku telah menjalani hidup yang ekstrem.

Banyak orang Austria antusias menonton acara itu karena tercekam oleh kisahnya. Kasus gadis itu baru-baru ini kembali menjadi sorotan setelah terungkap bahwa seorang perempuan Austria lainnya melewatkan 24 tahun dikunci oleh ayahnya dalam sebuah ruang bawah tanah.

”Saya menyadari akan selalu berbeda, tetapi apa yang telah saya alami tidak memengaruhi saya seperti yang diperkirakan orang,” kata Kampusch kepada Lauda dalam acara yang telah direkam sebelumnya itu.

Enam episode pertama acara obrolan bulanan itu akan disiarkan pada waktu prima di saluran swasta PULS 4.

Delapan tahun

Pada pagi hari 2 Maret 1998, Natascha Kampusch yang berusia 10 tahun meninggalkan rumah keluarganya di Distrik Donaustadt, Vienna, menuju sekolahnya. Tetapi, dia tak sampai di sekolah, juga tak kembali ke rumah. Seorang saksi berusia 12 tahun melihat dia diseret ke dalam sebuah minibus putih.

Selama delapan tahun Kampusch disandera di sebuah ruangan kecil bawah tanah. Ruangan itu di bawah garasi milik si penculik, Wolfgang Priklopil. Ruangan dengan pintu dari baja itu tidak memiliki jendela.

Selama enam bulan pertama penahanannya, Kampusch tak boleh meninggalkan ruangan kecil itu sedikit pun. Dan selama beberapa tahun kemudian dia ditahan di ruangan itu pada malam hari. Setelah dia berusia 18 tahun, penculik membawanya keluar rumah dengan ancaman akan dibunuh kalau berteriak.

Pada 23 Agustus 2006, Kampusch yang berusia 18 tahun sedang membersihkan BMW penculiknya dengan mesin penyedot di halaman ketika seseorang menelepon ke ponsel penculiknya. Karena bunyi alat pembersih itu, si penculik menjauh agar bisa menjawab telepon.

Kampusch menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri, berlari sejauh 200 meter melalui taman dan sebuah jalan, melompati pagar, dan sampai di sebuah rumah milik seorang tetangga yang kemudian menelepon polisi.

Sang penculik yang tahu dikejar polisi atas tindak penculikan itu kemudian bunuh diri dengan melompat ke sebuah kereta api.

Tak lama setelah bebas, Kampusch mengungkapkan ketertarikannya pada jurnalisme. Dia mengatakan, surat kabar dan televisi selama itu adalah jendela satu-satunya ke dunia luar selama dia ditahan.

Dalam acara perdananya itu, Kampusch tersenyum. Tetapi, dia terkesan malu saat menanyakan karier, keluarga, dan pribadi Lauda.

Menurut penasihat medianya, Kampusch tak ingin hanya menjadi ”gadis di ruang bawah tanah”. Dia ingin melakukan hal-hal lain. Dia juga ingin bekerja untuk proyek-proyek amal.

Sejak menjadi sorotan media, Kampusch yang tak dibayar untuk show itu ingin membuat cerita. ”Di acara saya... saya punya kemungkinan ambil bagian aktif,” katanya. (Reuters/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com