Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tariq Aziz Sedang Tunggu Keputusan

Kompas.com - 29/04/2008, 01:21 WIB

baghdad, minggu - Setelah lima tahun mendekam di penjara tanpa menjalani proses hukum, nasib mantan Perdana Menteri Irak Tariq Aziz mulai jelas. Aziz yang pernah menjadi ”wajah internasional” bagi rezim mendiang Saddam Hussein akan diadili, Selasa, karena diduga terlibat dalam eksekusi 42 orang pada tahun 1992.

Menurut berkas dakwaan, Aziz dituding terlibat pembunuhan 42 pedagang di Baghdad yang diduga sengaja menaikkan harga makanan ketika Irak berada dalam kondisi ekonomi sulit gara-gara pemberlakuan sanksi PBB. Penuntut Umum Irak mengatakan, para pedagang itu ditangkap di pasar dan langsung dieksekusi setelah proses pengadilan yang singkat tahun 1992. Penuntut juga curiga Aziz merampas semua harta benda milik para pedagang.

Berbagai dakwaan itu dibantah putra Aziz, Ziad Aziz, yang tetap yakin ayahnya tidak bersalah karena hingga kini tak ada satu pun anggota keluarga ke-42 pedagang itu yang menyampaikan laporan dan protes terhadap perlakuan ayahnya. Karena itu, Ziad menegaskan, dakwaan terhadap ayahnya amat lemah dan hanya akal- akalan pemerintah agar ayahnya tidak memanfaatkan hukum amnesti yang menyatakan siapa pun yang satu tahun dipenjara tanpa pengadilan harus dibebaskan.

Pengadilan tinggi di Irak yang dibentuk khusus untuk mengadili Saddam dan pejabat-pejabat anak buah Saddam itu akan bertindak sebagai ”penentu nasib” Aziz dan terdakwa lain, seperti Watban Ibrahim al-Hassan (adik tiri Saddam dan mantan Menteri Dalam Negeri), Sabbawi Ibrahim al-Hassan (Kepala Keamanan Publik tahun 1991-1995), Mizban Khudier Hadi (anggota Dewan Komando Revolusioner), Abid Hamid Mahmud (Sekretaris Saddam), Ahmed Hussein Khudier (mantan Menteri Keuangan), dan Essam Rasheed Khuwaish (mantan Gubernur Bank Sentral).

Aziz yang menyerah kepada AS, April 2003, itu akan diadili Hakim Ketua Rauf Rasheed Abdel Rahman (Kurdi) yang juga menjatuhkan hukuman mati atas Saddam tahun 2006 karena terlibat pembunuhan 149 warga Syiah di Dujail pada tahun 1982.

Wajah internasional

Berkat bahasa Inggris yang fasih, Aziz lantas menjadi duta dan tokoh Irak yang paling dikenal di dunia setelah Saddam. Aziz juga termasuk pejabat senior yang bukan bagian keluarga besar Tikrit. Padahal sebenarnya Aziz sudah kenal Saddam sejak 1950-an. Namun, Aziz tak pernah tergabung di dalam lingkaran Sunni Muslim Tikrit meski ia lalu menjadi pemimpin Nasrani di rezim Baath. Namun, Aziz sudah aktif terlibat Partai Baath sejak tahun 1963.

Aziz yang selalu terlihat sopan dan sering mengisap cerutu itu kemudian menjadi menteri penerangan pada pertengahan tahun 1970-an.

Aziz yang lahir di Mosul tahun 1936 dan dibesarkan di lingkungan keluarga Katolik Khaldea itu memiliki nama asli Michael Yuhanna. Perubahan ini hanya agar negara-negara Arab tidak merasa terganggu dengan latar belakangnya sebagai Nasrani.

Sejak mendekam di penjara AS, para pengacaranya mengeluhkan kondisi kesehatan Aziz. Menurut keluarganya, Aziz mengaku sakit karena peredaran darah ke otak terhambat yang dapat mengakibatkan stroke. Sebelumnya, pihak keluarga juga mengaku Aziz menderita diabetes dan pernah dua kali terkena serangan jantung. (AFP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com