Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosaan Ancam Persekutuan AS-Jepang

Kompas.com - 22/02/2008, 12:38 WIB

TOKYO, JUMAT - Kasus-kasus penyerangan seksual yang melibatkan tentara AS di Jepang bisa merusak persekutuan kedua negara.  Pemerintah Jepang secara sepihak juga akan memasang kamera pengawas di sekitar pangkalan-pangkalan militer AS untuk mencegah tindak kriminalitas.

Peringatan itu disampaikan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba menyusul penangkapan seorang anggota marinir AS atas dugaan memperkosa gadis 14 tahun dua pekan lalu. Penangkapan itu merupakan rangkaian tindak kriminal serupa yang memicu sentimen anti-AS di Jepang.

Ishiba mengatakan aksi kriminalitas yang terus berlangsung akan membahayakan alinasi Jepang-AS. Jepang merupakan sekutu terdekat Washington di Asia, tulang punggung pengamanan di Pasifik barat.

"Saya pikir aliansi tidak mungkin terjadi, kecuali AS juga menganggap bila insiden ini terus berulang akan merusak fondasi aliansi AS-Jepang," kata Ishiba dalam pertemuan dengan majelis rendah, Jumat (22/2).

Ishiba juga mendesak AS mengambil langkah pencegahan konkret. Ishiba juga menganggap janji pemerintah AS untuk memperbaiki kelakuan prajuritnya tidak cukup.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Masahiko Komura mengumumkan mengambil langkah pengamanan baru untuk mencegah kriminalitas di sekitar pangkalan militer AS, misalnya  memasang kamera pemantau.

Komura juga mengumumkan pembentukan patroli bersama Jepang-AS ke tempat-tempat hiburan di sekitar pangkalan militer. Ia mengatakan, pemerintah AS akan memberikan informasi kepada pemerintah Jepang tentang para personel militer dan warga sipil AS yang tinggal di luar barak.

"Kami perlu upaya berkelanjutan untuk mencegah insiden-insiden itu terulang kembali," kata Komura seperti dikutip kantor berita Kyodo News.(AP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com