Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi Suci Anti Gloria Arroyo

Kompas.com - 17/02/2008, 17:06 WIB

MANILA, MINGGU - Ribuan demonstran berkumpul di wilayah pinggiran Manila untuk mengikuti misa yang diadakan oleh beberapa kelompok Katholik Roma dan seorang pemimpin pro-demokrasi dan mantan presiden Corazon Aquino. Misa ini digunakan untuk menunjukkan dukungan terhadap seorang tokoh yang berjuang membongkar suatu skandal korupsi besar yang melibatkan pemerintah Filipina.  

Dengan dipimpin oleh sejumlah biarawati, pastur serta Corazon Aquino, sekitar 3.000 demonstran menghadiri misa di universitas Manila Catholic. Para demonstran ini mengkritik meluasnya praktik korupsi di dalam tubuh pemerintah Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo.
  
Pihak penyelenggara unjuk rasa menjelaskan misa ini didedikasikan ke Rodolfo “Jun” Lozada Jr., seorang konsultan pemerintah yang membocorkan ke khalayak publik kontrak kerjasama pemerintah Filipina senilai 330 juta dolar Amerika Serikat yang dinodai kasus suap. Kontrak tersebut sedang diinvestigasi oleh Senat yang didominasi oleh pihak oposisi. Gemuruh tepuk tangan begitu meriah terdengar saat Lozada yang selama ini terancam keselamatannya dan bersembunyi di suatu tempat rahasia muncul di tengah-tengah demonstran.

Lozada menuduh seorang mantan ketua komisi pemilihan umum menuntut imbalan dalam jumlah besar dari kontrak kerjasama pemerintah Filipina dengan perusahaan raksasa komunikasi China ZTE Corp., yang kemudian dihentikan. Lozada juga menuduh suami Arroyo terlibat negosiasi secara tersembunyi dalam kontrak kerjasama itu.  

Baik mantan ketua komisi pemilihan umum dan suami Arroyo membantah tuduhan Lozada. ZTE membantah telah menyuap pejabat pemerintah Filipina. Kalangan senator oposisi ingin mengetahui apakah Arroyo terlibat langsung dalam dugaan suap di kontrak kerjasama ini. Mantan penasehat ekonomi Arroyo menolak bersaksi di hadapan Senat mengenai perundingan tertutupnya bersama Arroyo pada proyek kontroversial tersebut.

Ketegangan politik Filipina memanas setelah Lozada tampil 2 pekan lalu dalam tayangan televisi nasional untuk membocorkan kontrak pemerintah Filipina dengan ZTE. Dalam tayangan televisi, Lozada yang nampak ketakutan akan keselamatan dirinya tidak kuasa menahan air mata saat membocorkan kontrak kontroversial yang telah melibatkan keluarga Arroyo.

"Doa saya dan sejumlah demonstran lainnya adalah terungkapnya kebenaran," kata Aquino yang mengenakan gaun warna kuning - warna populer yang merupakan lambang dari perjuangannya membela demokrasi. Aquino mengenakan sebuah pin bergambar bendera Filipina dengan label "Jun Lozada, anda tidak sendiri."

Sekitar 10.000 demonstran menggelar aksi unjuk rasa yang dipimpin pihak oposisi Jumat lalu (15/2) untuk menuntut pengunduran diri Arroyo. Pejabat militer Filipina pekan lalu sempat menyebarkan kabar ancaman keamanan, termasuk dugaan upaya pembunuhan Arroyo oleh milisi Al-Qaeda. Milisi Filipina mengerahkan sejumlah tank dan pasukan ke ibukota Manila, lokasi yang diwarnai oleh rumor kudeta. Kalangan oposisi membantah adanya upaya kudeta dengan menyatakan bahwa rumor kudeta merupakan suatu cara pemerintah untuk menyurutkan keberanian publik bergabung dengan unjuk rasa anti-Arroyo.

Arroyo telah lolos dari tiga kali upaya impeachment dan 4 kali upaya perebutan kekuasaan. Ini karena Arroyo mendapatkan dukungan dari sejumlah jenderal yang setia dan koalisi politik yang dihimpunnya selama 7 tahun berkuasa. (AP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com