Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek, Pasar Glodok Sepi

Kompas.com - 07/02/2008, 15:48 WIB

JAKARTA, KAMIS - Suasana aktivitas jual beli di Pasar Glodok, Jakarta Barat, pada perayaan Tahun Baru Imlek hari ini, Kamis (7/2) sepi. Sebagian besar pemilik toko yang merupakan warga Tionghoa, tampaknya masih merayakan tahun barunya. Padahal menurut Kusnadi, salah satu pegiat di Wihara Dharma Bakti, Glodok yang ditemui Kompas.com, ada kepercayaan bahwa membuka usaha di hari pertama Imlek akan memperlancar rezeki setahun ke depan.

"Tapi, itu mitos saja. Ada yang percaya seperti itu," kata Kusnadi.

Dari pantauan Kompas.com di lantai dasar hingga lantai 3 Pasar Glodok, hampir semua toko tutup. Di lantai dasar, hanya sekitar 20 toko yang membuka usahanya. Di lantai ini, ada lebih dari 100 toko. Santo, petugas keamanan yang tengah berkeliling menuturkan, sebagian besar pemilik toko merayakan Tahun Baru Imlek. Kemungkinan, besok baru akan memulai aktivitas perdagangan kembali.

Namun, ada satu toko milik warga Tionghoa, Amin yang telah membuka tokonya sejak pukul 09.00 WIB. Menurut pemilik usaha pakaian ini, seluruh ritual Imlek telah dijalaninya.

"Sembahyang udah, ketemu keluarga udah. Saya bingung aja di rumah mau ngapain. Ya udah buka toko aja," kata pemuda berusia 28 tahun ini.

Mengenai mitos rezeki di hari pertama Imlek, Amin mengaku tak terlalu mempercayainya. Meski, orang tuanya yang juga pengusaha  mempercayai mitos tersebut.

"Katanya paling bagus hari kedua besok. Coba aja liat, besok pasti rame. Karena hari ketiga katanya justru kurang bagus, karena ganjil," tambah Amin.

Pernyataan Amin juga diamini salah seorang pedagang keturunan Tionghoa, Liana. Hanya saja, Liana pedagang di Pasar Tanah Abang yang tengah menghabiskan Tahun Baru Imlek-nya dengan berjalan-jalan ke Pasar Glodok. Liana bercerita, ia mempercayai bahwa hari kedua lah yang akan lebih memperlancar rezekinya.

"Saya sengaja libur. Besok buka, hari ketiga tutup. Katanya, nggak bagus," ujar Liana.

Saat ditanya, mengenai kepercayaannya atas mitos itu, Liana mengaku hanya mengikuti perkataan orang tua dulu. "Kenapa-kenapanya saya nggak tau, kata orang tua begitu, ya udah ikuti saja. Hahaha..," kata Liana sambil tertawa lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com