Imlek di Banda Aceh Tanpa Barongsai

BANDA ACEH, KAMIS - Perayaan Tahun Baru Imlek 2559 Kota Banda Aceh berjalan tanpa pertunjukan barongsai yang menjadi ciri khas kebudayaan etnis Tionghoa.

Sejumlah warga Tionghoa di Banda Aceh sejak Kamis pagi telah memadati vihara Darma Bakti, salah satu dari empat vihara yang ada di ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tersebut.

Ketua Yayasan Vihara Darma Bakti, Yuswar mengatakan, tradisi pergantian tahun kali ini sedikit lebih meriah dibandingkan sebelumnya karena Aceh baru beberapa tahun terakhir terlepas dari konflik dan mulai bangkit kembali dari musibah tsunami 2004.

"Tahun ini sudah mulai ramai, kalau dulu kita tidak berani keluar malam tapi sekarang sejak pukul 00.00 WIB tadi malam vihara sudah ramai dikunjungi warga yang sembahyang," kata Yuswar.

Di tahun Tikus ini, ia berharap bisa lebih meriah dan membawa kedamaian untuk dunia terutama untuk Aceh yang sudah mulai merasakan kedamaian pasca penandatanganan nota kesepakatan (MoU) Helsinki.

Sebelum tsunami sekitar 5.000 orang warga Tionghoa tinggal di Banda Aceh dan akibat musibah tersebut saat ini tinggal 4.000 jiwa.

Vihara Darma Bakti sejak pagi sudah dipadati warga etnis Tionghoa yang melakukan ritual sembahyang menyambut tahun baru imlek sesuai kebudayaan mereka. Asap dupa lidi dan kertas sembahyang memenuhi vihara yang panas karena api lilin sembahyang yang dibakar.

Dewi (21) salah seorang pengunjung vihara dalam doa yang dipanjatkannya mengharapkan agar tahun Tikus menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Saya berharap tahun ini lebih baik, tidak ada lagi bencana seperti sebelumnya," ujar Dewi.(ANT)