Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek Serba Merah, Kenapa Ya?

Kompas.com - 07/02/2008, 11:44 WIB

JAKARTA, KAMIS - Warna merah ada di mana-mana saat memasuki Tahun Baru Imlek. Lampion bundar berwarna merah, baju-baju khas Tionghoa juga merah. Kenapa ya? Apa makna di balik warna ini?

Peneliti dan Budayawan Tionghoa, David Kwa menjelaskan, warna merah bermakna kebahagiaan. Nah, memasuki tahun baru ini, diharapkan segala kesedihan dan 'kegelapan' akan sirna dan berganti dengan kebahagiaan.

"Merah itu warna bahagia, juga unsur dari 'yang'. Warna merah juga warna panas, warna matahari, api. Jadi, diharapkan pada tahun baru ini, ada suasana kebahagiaan dan suasana yang negatif pergi," ungkap David, Kamis (7/2).

Pakar pernikahan Tionghoa peranakan ini juga menjelaskan, selain merah, warna dominan lainnya adalah kuning dan emas. Tak jauh berbeda, kedua warna ini juga diharapkan membawa aura positif, karena merupakan lambang kemakmuran.

Makna tahun baru Imlek sendiri, kata David, mengalami perubahan dibandingkan masa kecilnya dulu. Makna besar tahun baru Imlek, adalah "family fair" atau perayaan keluarga. Seharusnya, menurut dia, Imlek dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga besar dan melakukan reuni dengan anggota keluarga yang lama tak bertemu.

Kata David Imlek adalah perekat antargenerasi, antara anak, orangtua dan leluhurnya. Tapi sepertinya sekarang bergeser, orang banyak yang merayakannya di vihara, main Barongsai, pasang lilin dan lain-lain. "Ya boleh-boleh saja, jadi kembangnya lah. Tapi makna utamanya tetap merayakannya bersama keluarga. Sekarang sudah jarang kelihatan yang seperti itu. Padahal itu yang harus ditekankan, bukan hura-huranya," kata David.

Perayaan meriah, lanjut David, baru dirayakan setelah Cap Go Meh, atau hari ke-15 pada bulan pertama tahun baru. Misalnya, mengadakan pertunjukan-pertunjukan yang bisa dinikmati bersama di ruang publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com