Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas, Kebersamaan, dan Jauhi Babi

Kompas.com - 07/02/2008, 08:24 WIB

TENGOK sejenak di meja hidangan perayaan Imlek hari ini, Kamis (7/2). Apa yang tersaji di sana sesungguhnya bukan sekadar makanan. Ada kebajikan di balik kenikmatan penganan itu.  Segala hidangan saat Imlek memang penuh makna. Asal-usulnya, kebanyakan, berasal dari pelafalan.  Selain kue, pasti ada buah-buahan tersaji di sana. Nah, setidaknya di Tanah Air, jeruk mandarin paling sering terlihat.

Dalam penulisan aksara secara Hanyu Pinyin, jeruk mandarin adalah "gan". Lafalnya, dalam dialek sub-etnis tersebut, ternyata memiliki bunyi yang sama dengan lafal emas. Dalam Hanyu Pinyin emas ditulis "jin".

Tradisi Tionghoa kemudian menunjukkan memberikan jeruk mandarin pada saat Imlek diibaratkan memberikan emas. Satu lagi yang penting, jeruk yang diberikan mesti yang masih ada daun dan tangkainya. Maknanya, emas yang diberikan bisa tumbuh terus. Sebuah lambang keberuntungan pula.

Nah, kalau di wilayah utara Tiongkok, ada tradisi makan kue bola apel. Kebiasaan itu dilakukan di dalam keluarga. Kue ini dalam bahasa Tionghoa disebut "jiao". Namun, pelafalannya sama dengan kata "bersama". Maka dari itulah, kue bola apel adalah lambang kebersamaan dan kebahagiaan keluarga.

Babi pemalas

Lalu, soal perilaku, lain lagi ceritanya. Lazimnya, setiap keluarga Tionghoa mesti membersihkan lingkungan untuk menyambut datangnya tahun baru. Sifat bersih, dipercaya, bakal mendatangkan kemujuran dan keberuntungan.

Saat Imlek manusia diingatkan untuk tidak berperilaku  berlawanan dengan sifat baik tersebut. Hal itu terwujud dalam hidangan "samseng", artinya, tiga macam daging kurban yaitu ikan bandeng, ayam betina, dan daging babi.

Filosofinya, manusia hendaknya tidak meniru sifat ketiga binatang tersebut. Bandeng kulitnya bersisik. Dengan kulit seperti itu, bandeng diumpamakan seperti ular. Sudah tahu pasti, ular sering berperilaku jahat kepada manusia.

Ayam adalah hewan yang tak pernah bisa diam saat makan. Bahkan, tatkala makanan yang di depan mata belum habis, ayam sudah berpindah tempat mencari makanan lain. Itu artinya, ayam melambangkan sifat serakah.

Babi, seperti posisinya di urutan paling buncit penanggalan China, adalah hewan pelambang sifat malas. Soalnya, cuma babi yang jago makan dan tidur, tidak untuk hal lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com