Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitler Dilarang Ikut Karnaval Rio

Kompas.com - 01/02/2008, 08:08 WIB

RIO DE JANEIRO, JUMAT - Seorang hakim di Rio de Janeiro melarang sekelompok orang yang akan berperan sebagai korban Holokaus Nazi dan Adolf Hitler ikut dalam karnaval di kota itu akhir pekan ini. Alasannya, mereka meremehkan kekejaman Nazi.

"Karnaval itu tidak bisa diperalat untuk memperlihatkan kultus kebencian atau bentuk rasisme apa pun, atau peremehan peristiwa barbar," ujar hakim Juliana Kalichszteim, menindaklanjuti keluhan komunitas Yahudi kota itu, Kamis (31/1) atau Jumat waktu Indonesia.

Sekolah samba The Unidos do Viradouro, satu dari 12 sekolah yang berkompetisi dalam parade Minggu (3/2) dan Senin (4/2) malam, berencana bergabung dengan arak-arakan itu. Salah satu penarinya akan berkostum Hitler untuk memprotes kekejaman yang berlangsung selama Perang Dunia II itu.

Direktur kreatif Viradouro, Paulo Barros, berkeras bahwa arak-arakan mengerikan yang menampilkan tumpukan `kerangka manusia` itu justru sangat menghormati para korban Holokaus. "Pesannya, jangan sampai itu terulang," kata Barros.

Namun kelompok Yahudi, Israelite Federation of Rio de Janeiro berpendapat lain. Mereka melihat arak-arakan itu tidak pantas dan mengajukan gugatan hukum. "Pawainya sih legal. Tapi menempatkan seseorang berpakaian seperti Hitler dekat dengan `mayat` orang-orang Yahudi itulah yang melawan hukum," kata juru bicara organisasi ini.

Ternyata tak hanya dilarang menampilkan atraksinya, sekolah tari ini juga bakal didenda 200.000 real (sekitar Rp 1 miliar) apabila tidak mengindahkan perintah hakim dan 50.000 real (Rp 600 juta) lagi apabila sosok Hitler itu tetap dipakai.

Jaringan televisi Globo melaporkan, Viradouro akan memodifikasi penampilannya agar sesuai dengan perintah hakim. Mereka memilih menampilkan kiasan yang melambangkan kebebasan berekspresi. Barros sempat mengeluh pada wartawan bahwa persoalan ini digiring sedemikian rupa sehingga ada kesan pihaknyalah yang bertindak agresif.

"Sayangnya, orang-orang memilih tutup mata pada fakta sejarah sekejam Holokaus dan memilih meremehkan peringatan yang akan kami sampaikan lewat parade Viradouro," kata Barros.(AFP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com