Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MSF Umumkan Kematian 3 Anggotanya

Kompas.com - 29/01/2008, 05:12 WIB

DEN HAAG,SELASA - Organisasi bantuan Dokter Tanpa Perbatasan (MSF) cabang Belanda memastikan bahwa tiga pegawainya - seorang dokter Kenya, seorang Perancis dan seorang supir Somalia - termasuk diantara mereka yang tewas dalam ledakan di Somalia selatan, Senin.

"MSF mengkonfirmasi dengan sangat sedih bahwa tiga pekerjanya tewas di Kismayo. Korban-korban itu terdiri dari seorang dokter Kenya, seorang ahli logistik Perancis dan seorang supir Somalia," kata MSF-Holland dalam siaran persnya.

MSF (Medecins Sans Frontieres) juga mengatakan, seorang pegawai lagi cedera dalam ledakan di kota pelabuhan selatan itu. Saksi mata mengatakan, satu orang lagi yang sedang lewat tewas dalam ledakan tersebut.

Organisasi bantuan itu mengatakan bahwa mayat mereka, korban yang cedera dan pegawai-pegawai internasional yang lain telah diungsikan ke Nairobi, Kenya.

"Keadaan pasti seputar insiden itu masih belum jelas. Prioritas MSF saat ini adalah membantu para pengungsi dan keluarga korban," kata pernyataan itu.

Sebelumnya,diberitakan bahwa empat orang, termasuk dua pekerja bantuan asing, tewas Senin dalam satu ledakan di kota Kismayo di Somalia selatan.

Seorang warga setempat yang berada di dekat tempat terjadinya ledakan mengatakan kelompok itu sedang naik mobil kembali dari rumah sakit dan kembali ke rumah mereka ketika sebuah bom di tepi jalan menghantam mobil mereka."

"Satu pria putih...satu orang Kenya dan sopir mereka tewas, dan juga seorang wartawan setempat yang sedang lewat," ia mengatakan.

Kantor regional MSF memastikan bahwa insiden telah terjadi di Kismayo tapi tidak dapat mengeluarkan informasi lagi. Seorang dokter di rumah sakit Kismayo mengatakan mayat dua orang asing dan dua Somalia telah dibawa masuk dan menambahkan bahwa satu orang Kenya lainnya telah dirawat karena terluka.

Dalam setahun terakhir, negara Tanduk Afrika yang resah itu telah menjadi semakin berbahaya bagi warga Somalia dan sama bagi orang asing.

Ratusan warga sipil Somalia telah tewas dan ratusan ribu orang terlantar akibat pertempuran sengit antara gerilyawan dan pasukan pemerintah yang didukung-Ethiopia.

Pertempuran tersebut terjadi sebagian besar di ibukota Mogadishu, tapi serangan telah mulai meluas ke bagian lainnya dari negara itu dalam beberapa pekan belakangan ini.

Satu laporan belum lama ini oleh Uni Afrika memperingatkan bahwa gerilyawan telah mulai memperluas daerah operasi mereka dalam upaya untuk membuat makin tidak stabil negara yang merentang itu dan pasukan Somalia yang kurang terlatih.

"Dalam beberapa pekan terakhir, kekuatan anti-pemerintah telah meluaskan kegiatan mereka ke sejumlah wilayah yang sebelumnya damai, meskipun tidak perlu mendapat pengawasan pemerintah," katanya.

Laporan itu, yang dikeluarkan pada 18 Januari, mengatakan bahwa di antara daerah yang terpengaruh oleh kegiatan baru gerilyawan adalah provinsi Lower dan Upper Jubba, tempat Kismaya berada.

Akhir tahun lalu, seorang juru kamera Perancis telah diculik di Somalia utara, seperti dua wanita pekerja bantuan dari Spanyol dan Argentina yang dipekerjakan oleh Medecins Sans Frontieres.

AFP/ABD

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com